Hasil Pencarian

Artikel


Mengenal Malnutrisi pada Gagal Ginjal Kronis

Pasien dengan penyakit ginjal kronis itu sering mengalami malnutrisi (sekitar 20-50% dari berbagai derajat penyakit ginjal kronis), suatu kondisi yang mengarah pada pengertian kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi, buruknya penyerapan oleh usus (absorbsi) atau kehilangan besar nutrisi/gizi. Jadi disini tidak mengikutkan malnutrisi  yang mengarah pada kelebihan gizi (overnutrition). Kondisi demikian tidak sekadar hanya terkait gangguan asupan makanan saja, namun lebih dari itu. Penyebabnya begitu kompleks, namun yang jelas diawali dari adanya gangguan fungsi ginjal atau penyebab penyakit dasar dari rusaknya ginjal seperti aktifnya penyakit kencing manis, penyakit kronis lainya termasuk penyakit auto-imun bahkan kombinasi dari keduanya. Dari sinilah tubuh akan mengalami ganggguan yang bersifat sistemik yang artinya efek ini terjadi di seluruh tubuh. 

Bagaimana Sistem Imun tubuh bekerja?

Dalam hal pengetahuan bekerjanya mesin biologi tubuh, sebagian dari kita tidak mengetahui bagaimana jelasnya. Kalau toh ada yang mengetahuinya, itupun sifatnya hanya mendalam yang terbatas. Demikian pula dalam hal pengetahuan tentang bekerjanya sistem perlindungan tubuh oleh sistem kekebalan tubuh, itupun sama juga, tidak beda.  Memang ada yang bisa mendalami mekanisme sampai tingkat neurobiologi molekuler hingga dapat menemukan obat-obat canggih seperti anti IL-6, anti-monoclonal antibody, anti Thymosit Globulin dan sejenisnya yang super canggih. Namun semua itupun tetap diakui tahunya sedalam itu. Dalam kaitan hirarki tingkatan kendali, maka sistem kekebalan tubuh manusia inilah jendralnya dalam melindungi tubuh dari zat paling berbahaya sekalipun, baik itu asalnya dari dalam sendiri maupun dari luar.

Pasien penyakit ginjal kronis di Era Pandemi Covid-19: Ketahuilah Berikut Ini !

Ketahui risiko Anda Sebagian besar orang tidak tahu apa itu penyakit ginjal kronis. Dan baru sadar ketika penyakit tersebut sudah terlanjur berjalan menuju berat. Awalnya seperti kondisi normal pada umumnya dan hanya sebagian kecil diketahui pada cara kebetulan, misal saat general check up atau melamar pekerjaan yang mempersyaratkan sehat dengan menyertakan hasil laboratorium dan atau USG. Kondisi tersebut mirip dengan hipertensi atau kencing manis di mana ini baru diketahui hipertensi kalau dicek tekanan darahnya dan kalau kencing manis dicek gula darahnya. Konsekuensi sifat demikian akan akan menjadikan orang dengan penyakit ginjal dan kondisi medis kronis ikutan lainnya memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit yang lebih parah. Singkatnya, ketahuilah risikonya!

Mengenal Vaksinasi Covid 19 Pada Penderita Sakit Ginjal Kronis di Era Pandemi

Orang dengan penyakit ginjal akan berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius dari Covid-19. Maka itu cara terbaik untuk melindungi diri adalah dengan menghindari terkena virus covid ini. Utamanya cara vaksinasi yang dianjurkan, disamping masih perlu cara cara lain seperti menjaga kebugaran dan kehidupan sesuai kondisi masing masing secara baik, menjaga dan melakukan protokol kesehatan dengan baik --disiplin. Mengapa hal tersebut ditekankan? Untuk diketahui bahwa Virus covid yang tergolong jenis corona virus ini, sampai sekarang virusnya terus berubah (melalui mutasi), dan varian baru dari virus ini diperkirakan akan muncul seiring waktu. Terkadang varian baru muncul dan menghilang. Di lain waktu, varian baru (bahkan ganas) muncul dan bertahan.

Infografik: Tips Isolasi di Rumah oleh Gubes Kedokteran

UNAIR NEWS – Penting bagi kita untuk mengetahui cara yang tepat dalam melakukan penanganan dini apabila terinfeksi Covid-19. Prof. Djoko Santoso dr., Ph.D., Sp.PD.K-GH.FINASIM Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) menganjurkan, isolasi mandiri secara benar dan dengan pengawasan dokter merupakan saat melakukan penanganan dini. Namun jika salah menanganinya, isolasi mandiri justru akan memunculkan klaster keluarga. Ia memberikan beberapa tips dalam melakukan isolasi mandiri, yakni memperhatikan lama atau durasi isolasi, tidak melakukan kontak erat baru, memaksimalkan aktivitas di dalam kamar atau ruang isolasi, cek saturasi oksigen secara berkala, serta menerapkan hidup sehat.