#Ginjal


Asupan Air dan Keluarnya Lewat Ginjal

Air sangat penting dalam kehidupan manusia, sebagaimana pada artikel sebelumnya. Lebih dari 70 persen komposisi tubuh manusia tersusun atas air. Kulit manusia mengandung 64% air, otot dan ginjal mengandung 79%, bahkan tulang pun tersusun atas 31% air. Air yang kita konsumsi tidak langsung menuju ginjal untuk dibuang, melainkan melalui beberapa proses dalam tubuh manusia. Hanya 20% air yang diminum menuju ke kandung kemih untuk dibuang. Rata-rata manusia dapat mencerna 33,8 ons air per jam. Air digunakan dalam tubuh manusia setidaknya untuk lubrikasi organ, membuang zat toksik dalam tubuh manusia, regulasi temperature tubuh, dan untuk absorbsi nutrisi dalam tubuh manusia. Tubuh manusia akan secara otomatis mengirimkan sinyal bila kekurangan cairan. Sinyal ini akan dikirim ke otak, kemudian memunculkan rasa haus pada manusia.

Peduli Lindungi dari Penyakit Ginjal Kronis

‘PEDULI lindungi’ menjadi dua kata yang sangat populer saat ini karena merepresentasikan keberhasilan yang sangat efektif dalam mengerem laju serangan covid-19. Pedulilindungi, website dan aplikasi pemerintah sangat bermanfaat dalam merespons perkembangan covid-19, termasuk melihat informasi vaksinasi covid-19, data swab terakhir, dan pendaftaran vaksinasi tiap-tiap individu. Dua kata tersebut bermakna agar kita saling peduli dan melindungi diri, termasuk melakukan pelacakan orang yang terinfeksi di kerumunan. Harapannya, kita bisa waspada dan saling melindungi dari paparan covid-19 lebih lanjut. Semestinya, substansi ‘peduli dan lindungi’ perlu dikembangkan tak hanya untuk penyakit covid-19. Pemerintah dan kita semua perlu memberi perhatian pada semua lini kesehatan terhadap penyakit akut dan kronis, termasuk penyakit ginjal kronis (PGK). Mengingat banyaknya yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam hal sektor yang memengaruhi kesehatan, maka ada baiknya kalau pemerintah bisa menengok pendekatan sektor prioritas yang direkomendasikan oleh komite multidisiplin di Inggris (Smith & Jacobson 1988).

Obesitas Bisa Merusak Ginjal

Pada topik kali ini, akan dibahas mengenai kondisi berat badan berlebih yang dapat mencetuskan kerusakan ginjal permanen atau penyakit ginjal kronis (PGK). Berat badan berlebih atau yang dikenal dengan obesitas telah menjadi penyakit epidemi di seluruh dunia dan diprediksi akan meningkat sebanyak 40% jumlahnya dalam sepuluh tahun ke depan. Layaknya kurang gizi, obesitas juga merupakan suatu gangguan gizi yang diakibatkan gangguan asupan yang berlebihan maupun gangguan hormon di dalam tubuh. Oleh karena hal tersebut gangguan yang dimaksud akan mempengaruhi jalannya organ lain di tubuh secara keseluruhan termasuk ginjal kesayangan kita. Menurut definisi, obesitas didasarkan pada body mass index (BMI) yaitu berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badannya (dalam meter).

Minuman Bersoda dan Kesehatan Ginjal

Soda atau minuman berkarbonasi adalah air yang dimasukkan gas karbondioksida di dalamnya untuk memberikan sensasi gas yang meletup-letup di mulut. Seringkali soda menjadi pilihan utama dalam berbagai suasana, misalnya pada saat acara, cuaca panas, atau sekedar melegakan dahaga. Bahkan dikatakan sangatlah aneh untuk orang amerika atau eropa jika tidak memiliki soda di lemari es mereka. Kadar minum orang barat pun tidak tanggung-tanggung, mereka biasa meminum botol 2 liter soda sendiri per harinya. Namun sesungguhnya sebagian dari kita tidak mengetahui soda bagaikan pedang bermata dua yang pemakaian jangka panjangnya bisa bersifat kontraproduktif bagi kesehatan ginjal. Khususnya bagi orang yang memiliki riwayat sakit ginjal sebelumnya, soda bisa memperburuk organ tercintanya tersebut. Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, hanya dengan mengonsumsi 2 gelas atau lebih minuman bersoda setiap harinya dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis di masa mendatang.

Mengenal asupan protein Pada Penyakit Ginjal Kronis

Setelah paham dan mengerti 2 artikel sebelumnya yakni tentang Mengenal Malnutrisi pada Gagal Ginjal Kronis dan Pentingnya Mengetahui Peran Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronis, berikut ini diketengahkan tentang apa saja yang penting diketahui tentang kandungan nutrisi yang perlu dikontrol pada mereka dengan Penyakit Ginjal Kronis (PGK). Pada kesempatan ini pembahasan difokuskan pada asupan elemen protein terlebih dahulu. Protein sungguh sangat penting untuk kelangsungan hidup dari sel suatu tubuh kita, tidak terkecuali pada mereka dengan PGK. Untuk PGK, ada kekhususan perhatian yang tidak boleh dilupakan mengingat akan berakibat pada percepatan progresivitas pada penyakitnya. Maka dari itu, konsumsi protein perharinya pada mereka tersebut, harus tetap dikontrol agar tetap rendah.