Kebutuhan Air dan Mineral pada Penderita Gagal Ginjal Kronis


Gagal Ginjal Kronis adalah kondisi ketika ginjal mengalami penurunan fungsi secara bertahap akibatan kerusakan ginjal. Pada penderita gagal ginjal kronis, kebutuhan asupan air ternyata lebih sedikit dibanding orang yang tidak memiliki riwayat penyakit ginjal.

 

Kerusakan ginjal menyebabkan ketidakmampuan organ ginjal untuk meregulasi air dan elektrolit seperti garam natrium dan kalium. Hal tersebut yang sering kali mengkhawatirkan para praktisi karena timbunan air dan mineral tersebut dalam tubuh dapat mengakibatkan kondisi gawat darurat.

 

Apa saja dampak yang ditimbulkan dari kelebihan air dan mineral? Adakah kebutuhan air dan mineral yang sesuai dengan takaran untuk penderita gagal ginjal kronis? Ikuti terus artikel di bawah sampai selesai.

 

Dampak Kelebihan Air dan Mineral

Pasien dengan gagal ginjal kronis akan rawan mengalami kondisi kelebihan cairan atau yang dikenal dengan istilah overload syndrome. Dampak kelebihan cairan pada penderita gagal ginjal kronis adalah:

  1. Kelebihan cairan dalam tubuh yang akan mengisi rongga-rongga di dalam tubuh seperti paru-paru, hati, dan kaki. 
  2. Mengalami sesak dan bengkak pada bagian bawah tubuh seperti kaki.
  3. Menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan benar. 

Dibutuhkan tindakan medis seperti obat penginduksi kencing dan bahkan cuci darah untuk mengatasi masalah ini.

 

Kebutuhan Air Penderita Gagal Ginjal Kronis

Dilansir dari kompas, menurut dokter spesialis Siregar menjelaskan, penyakit ginjal dibagi lima stadium. Berikut kebutuhan air di tiap stadium:

 

A. Stadium 4-5

Cara mudah menghitung kebutuhan air bagi mereka yang sakit ginjal stadium 1-5 adalah dengan menghitung jumlah urin, ditambah 600 ml. Pasien ginjal stadium 4-5, pengeluaran urinnya tentu akan lebih sedikit, sehinggan asupan air yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak. 

 

Pasien ginjal stadium 5, produksi urin biasanya tak lebih dari 600 ml. Maka, kebutuhan air minumnya kurang dari 2 liter per hari.

 

B. Stadium 1-3

Asupan air pada tahap ini sebenarnya sama saja dengan kebutuhan sehari-hari. Menurut penelitian, dengan asupan air yang cukup, justru dapat menghambat laju penyakit ginjal kronis. 

 

Ilustrasi kebutuhan air pada penderita gagal ginjal kronis adalah urin + 600ml air. Misalnya urinnya 2000 ml, maka kebutuhan air per hari sekitar 2600 ml

 

Kebutuhan Mineral Penderita Gagal Ginjal Kronis

 

Kebutuhan mineral terutama kandungan garam atau natriumnya harus diperhatikan berdasarkan penyebab kerusakan ginjal tersebut. Penyakit-penyakit tertentu seperti ginjal polikistik, uropathy obstructive, nephritis interstitial yang bersifat menghabiskan atau membuang natrium dalam darah perlu untuk dimandatkan tambahan natrium. 

 

Penyakit ginjal kronis (PGK) paling banyak terjadi retensi atau timbunan natrium, sehingga pola konsumsi garam haruslah rendah dan terbatasi. Metode yang paling akurat oleh dokter untuk menentukan kebutuhan garam natrium adalah dengan mengukur kadar natrium urin. 

 

Prinsip aturan umum untuk konsumsi natrium adalah yang masuk sama dengan yang keluar. Jika kadar natrium urin tinggi maka terjadi kebocoran yang tinggi sehingga diperlukan tambahan garam dari makanan, sebaliknya bila kadar natrium urine rendah maka pembatasan garam mutlak dilakukan.

 

Perasaan haus adalah regulator asupan air yang menandakan kecepatan filtrasi glomerulus di ginjal (Glomerular Filtration Rate / GFR) masih di atas 5 cc/menit. Namun ketika retensi terjadi, pengawalan air dan garam umumnya mulai dengan 1-3 gram natrium dan air 1500 cc/hari. 

 

Proses monitor status natrium dan air melalui berat badan dan tekanan darah. Selain air dan natrium, ketika fungsi ginjal menurun, setiap nephron meningkatkan kemampuannya mengeluarkan kalium. Maka itu restriksi kalium tidak diperlukan kecuali jumlah urin kurang dari 1000 cc/hari.

 

Baca juga: Peran Kalium dalam Mengendalikan Garam dari Hipertensi

 

kebutuhan-air-dan-mineral-pada-penderita-gagal-ginjal-kronis-2.jpeg

 

Sumber Gambar: Detik Health

 

Peran keluarga untuk mengetahui pembatasan asupan cairan dan garam sangatlah besar, agar bisa terlindungi dari kondisi mengancam jiwa akibat kerusakan fungsi ginjal. Keluarga juga harus mengerti tanda-tanda kegawatan seperti sesak, penurunan kesadaran, dan bengkak yang mengharuskan pasien kontrol ke rumah sakit. 

 

Memang hal tersebut tidaklah mudah untuk menerapkannya, diperlukan dukungan penuh dan pemahaman agar kualitas hidup pasien dengan gagal ginjal kronis menjadi baik. Mari lindungi ginjal kita dengan asupan air dan mineral yang sesuai.

 

Featured Image Source: Detik Health

 

Source:

Ahli Ginjal Unair Prof. Djoko Santoso

Kompas. Diakses pada 2022. Kebutuhan Air Minum untuk Pasien Sakit Ginjal

 

 

Source:
Keywords:

Air, Mineral, Garam, Gagal Ginjal Kronis, PGK, GGK, Kerusakan Ginjal, Kebutuhan Air, Kebutuhan Mineral, Kelebihan Cairan, Penyakit Ginjal Kronis, Natrium, Kalium, Overload Syndrome, Gagal Ginjal, Gagal Ginjal Stadium 5.



Comments

All Comments (0)
No Comments