Hasil Pencarian

Artikel


Perlukah Vitamin D pada Gagal Ginjal Kronis?

Pada era pandemi COVID-19, salah satu vitamin yang marak digunakan oleh masyarakat adalah vitamin D. Sumber vitamin D didapatkan dari dua hal, yaitu paparan sinar ultraviolet B dan makanan/suplementasi. Vitamin D menunjukkan efek benefisial pada kesehatan jantung dan pembuluh darah, tulang, gigi, membantu mempertahankan sistem imun, serta memiliki efek yang positif pada ginjal.  Ginjal memiliki peranan penting untuk sintesis vitamin D dalam tubuh manusia. Ginjal mengubah vitamin D menjadi bentuk vitamin D aktif sehingga dapat digunakan dalam tubuh. Pada penderita gagal ginjal kronis, ginjal tidak dapat mengubah vitamin D menjadi aktif, sehingga tubuh menjadi kekurangan vitamin D. Oleh sebab inilah tidak jarang kita mendapati orang dengan gagal ginjal kronis juga menderita defisiensi vitamin D. 

Lewatnya Perhatian Penyakit Ginjal Kronis selama Pandemi

Hingga kini kita semua masih terus melalui hari-hari penuh keprihatinan dari pandemi covid. Sudah masuk bulan ke 19 pandemi berjalan, namun masih saja belum jelas kapan pandemi berakhir meski para ahli telah meramal situasi sedang menuju endemi. Kita pun menyadari dengan rasa prihatin bahwa begitu banyaknya saudara kita yang sudah mendahului kita, di sisi lain ada juga yang pernah terkena covid tapi tidak bergejala.  Apapun dampak pandemi ini, itu harus diakui kalau pandemi ini telah mendominasi corak kehidupan manusia hingga bisa membenamkan berbagai permasalahan besar lainnya, seakan hilang dari perhatian utama. Salah satu contohnya, pandemi telah menjadikan penyakit ginjal kronis lepas dari perhatian utama. Untuk itu perlu kita sadari bersama bahwa penyakit ginjal kronis ini pun juga sebagai problem utama.

Peran Asam Keto dan Asam Amino Esensial pada Penyakit Ginjal Kronis

Setelah mengetahui bagaimana menjaga asupan protein pada pasien penyakit ginjal kronis (PGK) di artikel sebelumnya, berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai asupan tambahan terkait protein dalam tubuh. Dengan memahami manfaat kandungan nutrisi pada suplementasi protein, maka pasien dan keluarga akan semakin disiplin dalam menjaga konsumsinya sehari-hari. Protein sungguh sangat penting untuk kelangsungan hidup dari sel suatu tubuh kita, tidak terkecuali pada mereka dengan PGK. Untuk PGK, ada kekhususan perhatian yang tidak boleh dilupakan, mengingat konsumsi  yang berlebihan akan membebani ginjal dan menambah kerusakannya. Maka dari itu, konsumsi protein perharinya pada mereka tersebut, harus tetap dikontrol agar tetap rendah. Protein di tubuh akan menjalani proses metabolisme dan dipecah menjadi asam amino yang diperlukan tubuh untuk berbagai fungsi biologis.

Mengenal asupan protein Pada Penyakit Ginjal Kronis

Setelah paham dan mengerti 2 artikel sebelumnya yakni tentang Mengenal Malnutrisi pada Gagal Ginjal Kronis dan Pentingnya Mengetahui Peran Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronis, berikut ini diketengahkan tentang apa saja yang penting diketahui tentang kandungan nutrisi yang perlu dikontrol pada mereka dengan Penyakit Ginjal Kronis (PGK). Pada kesempatan ini pembahasan difokuskan pada asupan elemen protein terlebih dahulu. Protein sungguh sangat penting untuk kelangsungan hidup dari sel suatu tubuh kita, tidak terkecuali pada mereka dengan PGK. Untuk PGK, ada kekhususan perhatian yang tidak boleh dilupakan mengingat akan berakibat pada percepatan progresivitas pada penyakitnya. Maka dari itu, konsumsi protein perharinya pada mereka tersebut, harus tetap dikontrol agar tetap rendah.

Pentingnya Mengetahui Peran Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronis

Artikel ini merupakan lanjutan pembahasan dari topik sebelumnya yaitu mengenal malnutrisi pada ginjal kronis. Inti bahasan ini berfokus tentang peran nutrisi yang paling penting untuk diperhatikan pada mereka dengan penyakit ginjal kronis dan keluarga yang merawatnya.  Asupan nutrisi yang penting untuk mereka konsumsi dimaksudkan dengan tujuan agar fungsi ginjalnya tetap bertahan tanpa mengesampingkan pentingnya peran obat yang diminumnya dan peran pola hidup sehat yang sudah dimodifikasi. Berbagai referensi melaporkan bahwa ada keterkaitan erat antara hubungan diet dan progresifitas Penyakit Ginjal Kronis (PGK). Artinya ketika diet pada mereka dengan PGK tidak dikelola dengan baik maka fungsi ginjal akan menurun dengan cepat meskipun sudah dilakukan berbagai upaya seperti pemberian obat-obat, penerapan pola hidup yang sudah dimodifikasi. Jadi semua hal tersebut harus berjalan secara komprehensif.