Hasil Pencarian

Artikel


Gelar Musyawarah Virtual Tasyawur Ilmu dan Agama, MUI Jatim Berharap Tidak Ada Polemik Vaksinasi

surabaya, beritalima.com – Senin (1/3) malam, MUI Jatim pimpinan Ketua Umum KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah S.H., M.M., selenggarakan musyawarah virtual Tasyawur Ilmu dan Agama melalui tema: Vaksinasi: Antara Kebutuhan Medis dan Kewajiban Agama’. Momen tersebut tergolong perdana di Indonesia, sehingga tak heran, diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah sebagai bentuk tingginya animo masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Umum MUI Jatim, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., bahwa forum tersebut diharapkan menjadi pemecah masalah atas polemik vaksinasi yang masih muncul di dalam masyarakat.

MUI Jatim: Kekompakan dan Fokus Kunci Sukses Vaksinasi

SURABAYA— Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur melaksanakan Webinar Tasyawur Ilmu dan Agama bertema “Vaksinasi: Antara Kebutuhan Media dan Kewajiban Agama,” Senin (01/03) malam secara virtual. Diskusi tersebut dibuka Wakil Ketua Umum MUI Jatim KH Abdul Halim Soebahar dan diberikan sambutan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya dokter Joni Wahyuhadi yang mewakili Gubernur Jatim. Pembicara dalam diskusi ini adalah Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Ma’ruf Khozin dan Ketua Badan Kesehatan MUI Jawa Timur Prof dr Djoko Susilo. Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Jatim Prof Muhammad Noor Harisuddin bertindak sebagai moderator.

Ketua Badan Kesehatan MUI Jatim : Vaksinasi Cara Terampuh Atasi Pandemi

Surabaya, MUIJatim, Ketua Badan Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tim, Prof. Djoko Santoso, dr, Ph.D, Sp.PD, KGH, FINASIM, menegaskan bahwa vaksinasi merupakan cara terampuh untuk mempercepat kekebalan kelompok (herd immunity), atau sebuah kondisi dimana sebagian besar masyarakat sudah memiliki antibodi untuk melawan covid-19. Hal itu disampaikan Prof. Djoko Santoso saat menjadi pembicara dalam diskusi virtual atau webinar bertema “Vaksinasi: Antara Kebutuhan Medis dan Kewajiban Agama”, yang digelar oleh Dewan Pimpinan MUI Provinsi Jawa Timur Pada Senin (01/03). Guru Besar Universitas Airlangga ini meminta semua pihak mendukung program vaksinasi Pemerintah, karena vaksinasi dapat meningkatkan kekebalan kelompok dengan resiko yang sangat kecil jika dibandingkan dengan kekebalan kelompok alami atau melalui infeksi langsung.

Bagaimana Mengefektifkan PPKM?

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM yang dimulai 11 Januari lalu diharapkan mampu menekan penularan Covid-19 di berbagai daerah. Namun, ternyata, hingga jelang berakhirnya masa PPKM jilid I, angka kasus Covid-19 masih belum bisa dikendalikan. Tim Satgas Penanganan Covid-19 menilai, PPKM belum berhasil optimal sehingga diperpanjang hingga 8 Februari mendatang. Hasil evaluasi PPKM periode pertama yang diterapkan di 73 kabupatan/ kota menunjukkan: kasus aktif masih di bawah rata-rata nasional yakni 14 persen, tingkat kematian masih di atas rata-rata nasional, 3 persen, tingkat kesembuhan di bawah rata-rata nasional, 82 persen, dan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (ICU dan isolasi) di atas 70 persen.

Muncul Mutasi Covid-19, Akademisi Desak Percepat Vaksinasi

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Senat Akademik Universitas Airlangga (Unair) Prof. Djoko Santoso, dr., PhD., Sp.PD, K-GH, FINASIM mendesak pemerintah mempercepat program vaksinasi Covid-19 nasional. Hal ini perlu dilakukan guna mengantisipasi masuknya Covid-19 varian baru, yang kini sudah menyebar di Inggris, Afrika Selatan, Jepang, hingga Korea Selatan. "Kita berkejaran dengan waktu. Jangan sampai strain baru yang menurunkan (efikasi) vaksin itu masuk ke Indonesia," kata Djoko dalam webinar `Bibir Covid-19: Masalah Pendataan, Pendaftaran & Isu Terkini Seputar Vaksin Covid-19` pada Kamis (21/1), yang digelar oleh Indonesia HealthCare Forum (IndoHCF) dan Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI).