Artikel

Berita


Webinar Membaca Dampak Positif Pasca Pandemi

Webinar Seri Literasi Pandemi ke-29 MUI JatimTema “Membaca Dampak Positif Pasca Pandemi” Jum'at, 28 Januari 2022Pukul 19.00 WIB Sambutan DP MUI JatimProf. Akh. Muzakki, M.Ag.,Grad.Dip.SEA.,M.Phil., Ph.D (Sekretaris Umum MUI Jatim) Pengantar DiskusiProf. Djoko Santoso, dr. Ph.D, Sp.PD. KGH. FINASIM (Ketua Badan Kesehatan MUI Jatim) Narasumber:1. Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum2. Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D. CISA, CISM3. Prof. Dr. Dany Hilmanto, dr., Sp.A(K) Moderator: Badrus Zaman Link Zoom: https://bit.ly/WebinarSeriLitaresiPandemiMUIJATIMMeeting ID: 878 1276 4039Passcode: MUIJTM Form pendaftaran peserta:https://bit.ly/DaftarWSLP29  

Jumpa Pakar: Varian Vs Vaksin, Tantangan dan Harapan di Tahun 2022

Jumpa Pakar: Pembelajaran dari 2 Tahun Wabah dan Strategi Kesehatan Nasional Bidang Kesehatan: Varian Vs Vaksin, Tantangan dan Harapan di Tahun 2022 Kamis, 27 Januari 2022Pukul 10.15 - 12.15 WIB Nara Sumber: 1. Prof. Tjandra Yoga Aditama Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Guru Besar FK UI, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes 2. Prof. Djoko SantosoGuru Besar FK UNAIR, Ketua Badan Kesehatan MUI Jatim) 3. Dr. dr. Iqbal MochtarDokter dan Doktor Bidang Kedokteran dan Kesehatan, Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia Timur Tengah) 4. Indra RudiansyahResearcher and Ph.D Student Jenner Institure, University of Oxford, United Kingdom. Join Zoom Meeting: https://us02web.zoom.us/j/82167606714?pwd=UG1ONFJkM0F5L0RjaU5qckJDeTRNUT09Meeting ID: 821 6760 6714Passcode: JPMI2022 Webinar ini sangat menarik untuk diikuti ditengah munculnya varian baru Omikron pada saat program vaksinasi nasional yang belum mencapai target WHO. Hal ini sangat tidak mengenakkan. Untuk diketahui, Eropa dengan program vaksinasinya yang sudah melebihi 60% saja masih kedodoran dengan datangnya varian baru Omikron. Bagaimana dengan kita yang di Indonesia?

Webinar: Proyeksi, Transisi dan Bonus Demografi Pasca Pandemi

Webinar Seri Literasi Pandemi ke-28 MUI JatimTema “Proyeksi, Transisi dan Bonus Demografi Pasca Pandemi” Jum'at, 21 Januari 2022Pukul 19.00 WIB Sambutan DP MUI JatimProf. Akh. Muzakki, M.Ag.,Grad.Dip.SEA.,M.Phil., Ph.D (Sekretaris Umum MUI Jatim) Pengantar DiskusiProf. Djoko Santoso, dr. Ph.D, Sp.PD. KGH. FINASIM (Ketua Badan Kesehatan MUI Jatim) Narasumber: Prof. DR.dr. KRT. Adi Heru Sutomo. M.Sc.,DCN.,DLSHTM.,DLP., Sp.KK & LP (Kepala Departemen Kedokteran Keluarga UGM) Sulfikar Amir, PhD (Associate Professor, School of Social Sciences, Nanyang Technological University) Prof. Dr. H. Jusuf Irianto, Drs., M.Com (Ketua Komisi HLNKI MUI Jatim dan Guru Besar UNAIR) Link Zoom: https://bit.ly/WebinarSeriLitaresiPandemiMUIJATIMMeeting ID: 878 1276 4039Passcode: MUIJTM Form pendaftaran peserta: https://bit.ly/DaftarWSLP28 ModeratorDr. H. Soeparto Wijoyo, S.H., M.H Free E-Sertifikat    

MUI Jatim Singkronisasikan Antara Kesehatan dan Ekonomi di Masa Pandemi

Surabaya. MUI Jatim. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) kembali melaksanakan agenda rutin ‘Webinar Seri Literasi Pandemi’ Jum’at (14/01/2022). Pada seri ke-27 ini yang menjadi tema adalah ‘Masihkan Pandemi Jadi Tantangan Sektor dan Ekonomi 2022?’. Dalam sambutan pengantar, Ketua Badan Kesehatan MUI Jatim Djoko Santoso menuturkan organisasinya telah sepakat melakukan penguatan singkronisasi antara kesehatan dan ekonomi. “Sehingga keduanya harus kita maknai atau mengerti secara mendalam tantangan pandemi yang sudah dua tahun berjalan dengan berbagai varian. Yang terakhir adalah varian Omicron,” katanya. Sudah lebih dari 150 negara yang menerima varian-varian ini dengan kebijakan masing-masing negara. Tergantung dari kemampuan defisa negaranya.

Di Webinar MUI Jatim, Epidemiolog: Virulensi Omicron Rendah

Di webinar yang digelar MUI Jawa Timur, Jumat (07/01/2022) malam, Windhu Purnomo, epidemiolog dari Universitas Airlangga Surabaya, menjelaskan bahwa tingkat penularan Covid-19 varian Omicron lebih cepat ketimbang Delta. Namun, yang melegakan, virulensi atau tingkat penyebab timbulnya penyakit dari Omicron terbilang rendah. “Virulensi itu artinya kemampuannya untuk membuat sakit dengan gejala parah itu lebih rendah, sehingga menghasilkan tingkat rawat inap yang lebih kecil daripada Delta. Itu kabar baiknya,” kata Windhu. Windhu  kemudian menyebutkan beberapa gejala dan  tanda varian Omicron yang secara umum tidak berbeda dengan varian lain dari Covid-19. Pertama, pasien menunjukkan kelelahan yang luar biasa, yang tidak terbatas pada semua kelompok umur. Kedua, tidak ada penurunan besar dalam tingkat saturasi oksigen.