Artikel

Blog


Tantangan Sistem Pendidikan Pasca Pandemi

Presiden AS Joe Biden sudah resmi mengumumkan pencabutan status darurat pandemi Covid-19, yang sudah menjangkiti lebih dari 106,3 juta warganya dan sekitar 1,15 juta di antaranya meninggal. Sedangkan untuk Indonesia Presiden jokowi mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia, pada 21 Juni 2023. Pada saat itu, kasus di Indonesia dilaporkan ada sekitar 6,8 juta kasus dan sekitar 161 ribu di antaranya meninggal. Di tingkat global, pandemi ini memapar sekitar 761,4 juta warga dunia dengan korban meninggal sekitar 6,9 juta jiwa. Meskipun bervariasi waktu pencabutan dari berbagai  negara dalam  status darurat, tetapi situasi global Pasca pandemi masih berat melangkah dalam derap pembangunan, dimana mobilitas dan aktivitas di ruang publik sangat dibatasi, dan perekonomian anjlok drastis.

Kecerdasan Buatan dan Penyakit Ginjal

Para sahabat rumah ginjal yang berbahagia. Sudahkah mengenal peran kecerdasan buatan di lingkup penyakit ginjal? Lalu sadarkah bahwa penyakit ginjal kronis yang sangat tidak bergejala pada umumnya itu akan fatal begitu saja ketika itu tidak dikelola dengan baik? Itulah pemantik awal untuk mengenal peran kecerdasan buatan dalam penyakit ginjal. Hingga kini, kecerdasan buatan (dikenal sebagai Artificial Intelligence [AI]) semakin dikenal luas oleh publik dimana ini sejalan dengan perjalanan waktu dari era abad 21 itu sendiri. Cepatnya dikenal luas oleh karena mempunyai kehebatan dalam memberikan kemanfaatan sekaligus sisi lemahnya juga. Kecerdasan buatan sendiri sesungguhnya merupakan teknologi sains yang sangat canggih. Kegunaannya demikian luas temasuk dalam bidang medis. 

Tasty on the Tongue is not Necessarily Healthy for the Body

Tasty on the tongue is not necessarily healthy for the body, this proverb reminds us that not all foods that taste good are good for our health. Some foods that are often considered delicious can actually increase the risk of disease and poor health conditions. One example of food that is delicious on the tongue, but not necessarily healthy for the body is fast food. Burgers, fries and soft drinks are foods that are usually on the menu of fast food restaurants. These foods are often processed with added chemicals and preservatives that can increase the risk of developing obesity, diabetes and cardiovascular disease. Sweet foods are also often considered delicious, but these foods contain sugar which can increase the risk of developing diabetes, obesity, and other health problems. Consuming too many sweet foods can also increase the risk of developing dental disease and bone damage.

Makanan Enak di Lidah, belum Tentu Sehat di Badan

Enak di lidah belum tentu sehat di badan, pepatah ini mengingatkan kita bahwa tidak semua makanan yang enak rasanya baik untuk kesehatan tubuh kita. Beberapa makanan yang sering dianggap enak, sebenarnya dapat meningkatkan risiko terkena penyakit dan kondisi kesehatan yang buruk. Salah satu contoh makanan yang enak di lidah, namun belum tentu sehat di badan adalah makanan cepat saji. Burger, kentang goreng, dan minuman bersoda adalah makanan yang biasanya ada di menu restoran cepat saji. Makanan ini sering kali diproses dengan tambahan bahan kimia dan pengawet sehingga dapat meningkatkan risiko terkena obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Makanan manis juga seringkali dianggap enak, namun makanan ini mengandung gula yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya.

Penyakit Ginjal Kronis: Suatu Masalah yang Mungkin Tidak Pernah Selesai

Penyakit ginjal kronis dikenal sebagai pengganda penyakit. Karena tidak hanya berhenti dikerusakan ginjalnya semata saja namun merembet di luar tersebut. Pengganda sendiri mengartikan berlipat, dari satu menjadi dua, empat dan seterusnya. Hal ini tidak mengagetkan mengingat organ ginjal sendiri secara alamiah dikenal multifungsi dalam mendukung mesin biologi tubuh. Fungsi ginjal tidak sekadar mengeluarkan racun dan air (yang sudah tidak diperlukan tubuh), namun ada fungsi lainnya seperti mengontrol tekanan darah, memelihara Hb (hemoglobin) tubuh agar tetap pada rentang normal, menyehatkan tulang melalui vitamin D yang dibentuk di ginjal, mengontrol gula darah dalam tubuh, buffer (penetral suatu keseimbangan asam-basa tubuh) dan masih ada fungsi yang lainnya. Jadi, jelas sekali sebagai sebutan penyakit pengganda, maka ketika ditetapkan menderita penyakit ginjal kronis maka serentetan berbagai organ tubuhnya terancam, terutama jantung-pembuluh darah, otak, dan tulang.