Artikel

Opini


Mengingat Sekelumit Gagal Ginjal Kronis

Rumah Ginjal - Tutwuri.id – Fakta di lapangan bahwa gagal ginjal kronis (GGK) itu sangatlah umum, berbahaya lagi, namun dapat dicegah dan diobati. Kejadiannya demikian tinggi, hampir tiap 10 orang dewasa ada 1 orang yang menderita penyakit ini. Dan jika sudah terkena, mereka akan berisiko tinggi terhadap serangan jantung atau stroke. Ketika terserang dan bisa bertahan hidup, tentu mereka terampas hak hidupnya. Bahkan ngerinya lagi untuk kedepannya dari kehidupan mereka, saat kapan saja mereka bisa beresiko mati mendadak, atau masuk ICU karena terserang sesak hebat, infeksi berat, kejang-koma. Jika masih bisa diselamatkan, umumnya fisik mereka jauh menurun hingga tidak bisa mandiri lagi. Keluarganya seperti anak istri-suami pun juga ikut menanggung derita, semua aktivitas dan agenda kehidupannya tidak akan berjalan dengan baik bahkan kalang kabut. Maka dari itu menjadi wajar bahwa penyakit ini tergolong suatu penyakit yang sangat mengancam kesehatan masyarakat yang tidak saja nasional bahkan level global. Lain itu, penyakit ini juga tidak pandang usia, ras, status sosial maupun negara mana saja mereka berada. Namun umumnya, frekuensi kejadian semakin sering (dan cenderung jelek) berasal dari kelompok ekonomi yang kurang beruntung dan pola hidup yang acak-acakan.

Mempercepat Bebas Malaria

Indonesia sedang bekerja keras mengeliminasi penyakit malaria. Targetnya pada 2030, seluruh wilayah kita bebas malaria. Ini sebuah cita-cita yang luar biasa, tetapi sangat mungkin dicapai, bahkan bisa dipercepat jika ilmuwan kita makin diberi ruang oleh pemerintah untuk aktif memberikan solusi tuntas untuk penyakit tropis ini. Apalagi, negeri kita punya sejarah yang cukup meyakinkan tentang pemberantasan malaria. Kita terus berkejaran dengan nyamuk Anopheles, sang pembawa malaria. Kemenkes menyebut pada 2017 masih ada 261.671 kasus malaria dengan korban meninggal 100 orang. Dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, 266 kabupaten/kota (52 persen) adalah wilayah bebas malaria. Sebanyak 172 kabupaten/kota (33 persen) endemis rendah, 37 kabupaten/kota (7 persen) endemis menengah, dan 39 kabupaten/kota (8 persen) endemis tinggi. Saat ini ada 28 persen penduduk yang tinggal di wilayah endemis dan belum bebas malaria, seperti Provinsi Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, dan Maluku Utara. Sisanya 72 persen penduduk tinggal di wilayah yang sudah dinyatakan bebas malaria. Angka API (Annual Parasite Incident) malaria di Indonesia menurun menjadi 0,99 persen per 1.000 penduduk pada 2017. Bandingkan dengan tahun 2009 yang masih 1,85 persen per 1.000 penduduk.

Cangkok Ginjal Pun Bukan Solusi Segalanya

Rumah Ginjal - Tutwuri.id – Cangkok ginjal merupakan prosedur pembedahan dengan menempatkan ginjal yang sehat dari donor hidup atau jenazah ke orang yang ginjalnya tidak lagi berfungsi dengan baik. Hingga saat ini cara cangkok ginjal ini begitu berkembang pesat baik dalam kualitas dan kuantitas di sekitar perkembangan model program cangkok ginjal. Maka tidak heran jika ini diminati oleh banyak negara mengingat keberhasilan cangkok ginjal demikian mencengangkan untuk terapi pilihan pengobatan pada banyak orang dengan penyakit ginjal tahap akhir. Keberhasilan ini bisa berupa perbaikan dan peningkatan kualitas dan ketersediaan obat cangkok ginjal (obat baru) yang lebih murah; juga ada bentuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan klinis sehingga terjaga kesalamatan pasien; berbentuk kebijakan strategi meminimalkan efek samping dari obat cangkok yang dikenal menekan daya tahan tubuh; bisa berbentuk penguatan kebijakan pengembangan pedoman profesional yang mengatur pelarangan komersialisasi organ ginjal yang dapat meminimalisir ekses negatif dari donasi hidup, bentuk penyederhanaan standar profesional praktik etika hingga lebih praktis dan tidak rigid serta masih banyak lainnya termasuk kerangka kerja pengembangan kemandirian cangkok ginjal seperti memilih jenis organ donor, evaluasi donor hidup, mengevaluasi kematian otak saat akan mengambil ginjal donor, dan pengelolaan berbagai jenis donor yang meninggal.

Bagaimana Bisa Ginjal Merusak Tulang dan Jantung-Pembuluh Darah?

Tutwuri.id – Bagi kalangan umum adalah sangat wajar untuk tidak tahu akan adanya hubungan ginjal dan tulang. Demikian juga untuk para penderita, sama tidak pahamnya bahwa kegagalan ginjalnya sudah merusak kesehatan tulang dan pembuluh darahnya sedemikian jauh. Itulah gambaran memprihatinkan dari persepsi awam terhadap pengetahuan ginjal dan tulang beserta keterkaitan satu sama lainnya. Sementara, sisi lain kehidupan telah banyak penderita gagal ginjal kronis dilaporkan mengalami risiko kematian berpuluh kali lipat dari ancaman serangan penyakit jantung pembuluh darah. Dan di antara mereka yang terkena, sesungguhnya faktor gangguan mineral tulang memperkuat terjadinya peningkatan kematian dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah tersebut. Ketika mengalami patah tulang dari sebab trauma yang ringan itu sesungguhnya menandakan survival rate dari mereka sangat rendah. Jika demikian, lantas bagaimana sebetulnya hal ini bisa dijelaskan. Secara umum ginjal yang sehat tentu melakukan banyak fungsi kerja utamanya sesuai hukum alam. Beberapa di antaranya; menghilangkan limbah, mengeluarkan air yang tidak dibutuhkan tubuh, menjaga tekanan darah tetap normal, membantu membuat sel darah merah melalui hormon eritropoetin, dan membantu menjaga tulang tetap kuat dengan melalui hormon vitamin D bersama mineral lainnya.

Mengenal Penyakit Ginjal Kronik Pada Orang Tua

Tutwuri.id – Di antara kehidupan kita ini, umumnya dijalani 3 tahapan siklus kehidupan dimulai fase bayi/anak, dewasa dan tua. Dalam hal fisik tubuh yang berkesempatan hidup hingga usia lanjut, adalah keniscayaan dari fisik tubuhnya untuk senantiasa mengikuti hukum alam. Rambut akan memutih, jalan berpola membungkuk, mudah lupa hingga pikun, ketajaman penglihatan menurun, berisiko gampang jatuh, ompong dan masih banyak lainnya. Itu semua adalah bagian dari proses menua dan tentu tidak bisa ditolak. Gampangannya, semua organ akan berjalan menua dengan kekuatan dari fungsinya yang secara fisiologi juga menua termasuk organ ginjal sekalipun. Kondisi ginjal menua sering berisiko terkena gagal ginjal kronis. Lalu bagaimana penjelasan lengkapnya. Normalnya, dengan menggunakan pengukuran tertentu, umumnya didapatkan fungsi organ ginjal ada pada kisaran 100 cc/menit. Namun seiring dengan berjalannya siklus kehidupan manusia, fungsi ginjal akan menjadi 60 cc/menit saat masuk ke usia lanjut bahkan berjalan menurun lagi sesuai kurve fisiologis. Menurunnya fungsi ginjal ke 60 cc/menit tersebut tetap tergolong proses normal karena ada pada mekanisme proses penuaan.