Opini
- Sort by :
- Subcategory /
- Date
Celah Tekan Biaya Kuliah FK
- Opini
- /
- 02/03/2013
Rumah Ginjal - INI peran pemerintah yang sudah lama ditunggu. Saya gembira membaca Jawa Pos, Rabu (27/2), yang berisi pernyataan Mendikbud M. Nuh di depan DPR bahwa pemerintah ingin menekan biaya kuliah kedokteran. Betul logika Pak Nuh, ujung penanganan biaya kuliah kedokteran itu adalah meningkatnya layanan di bidang kesehatan yang terjangkau. Untuk merealisasikannya, pemerintah memasukkannya dalam RUU Pendidikan Kedokteran.
Siswa Miskin Silakan ke Kedokteran
- Opini
- /
- 15/12/2012
Rumah Ginjal - JAWA POS edisi Rabu (12 Desember halaman 15) menurunkan berita bersumber Mendikbud M. Nuh: Jatah untuk Mahasiswa Miskin Harus Sampai FK-FE. Di depan forum rektor PTN, Mendikbud menyatakan bahwa alokasi kursi mahasiswa baru untuk keluarga miskin belum merata.
Hikmah Medis Puasa Non-Ramadan
- Opini
- /
- 17/08/2012
Rumah Ginjal - PUASA Ramadan hampir selesai. Ibadah yang sudah sudah berlangsung sejak 14 abad lalu ini terbukti menyehatkan. Penelitian menunjukkan, berpuasa menghasilkan keseimbangan nitrogen positif dan berefek menyegarkan. Pada puasa Ramadan, tubuh mengalami defisit kalori sekitar 465 kcals atau sekitar 25 persen dari asupan sehari. Hikmah puasa Ramadan adalah dengan mengatur perilaku makan, banyak komplikasi yang dapat dicegah sehingga terhindar dari penyakit. Prinsip ini pula yang bisa dijadikan dasar untuk puasa non-Ramadan.
Rokok-Alkohol, Pintu Narkoba
- Opini
- /
- 23/06/2012
Rumah Ginjal - BELAKANGAN ini terjadi perang urat saraf antara dua kelompok dalam menyikapi rancangan aturan pengendalian tembakau. Kelompok yang prorancangan dengan konsisten berargumen, rokok adalah ancaman nyata terhadap kesehatan dan sekarang makin mengancam usia remaja.
Evaluasi Jamkesnas si Miskin
- Opini
- /
- 25/04/2012
Rumah Ginjal - Never have so many had such broad and advanced access to health care. But never have so many been denied access to health. (Tidak pernah ada begitu banyak orang yang memiliki akses luas dan maju pada perawatan kesehatan. Tetapi, tidak pernah pula ada begitu banyak orang yang ditolak untuk memperoleh akses kesehatan)– Dr Gro Brundtland, mantan Dirjen WHO