Artikel

Opini


Vaccination and Threat of Virus Mutation

The new chapter opened with the Covid-19 vaccine, which has buoyed public optimism, needs to be accompanied with honesty (and fairness) in government policies. The new chapter opened with the Covid-19 vaccine, which has buoyed public optimism, needs to be accompanied with honesty (and fairness) in government policies. The Food and Drug Monitoring Agency has issued emergency use authorization after the Indonesian Ulema Council stated that the Sinovac vaccine is halal. President Joko Widodo became the first person to receive a Sinovac shot on 14 January 2021 to set an example for Covid-19 immunization. A week earlier, Coordinating Economic Minister Airlangga Hartarto as the chairman of the Committee for Covid-19 Handling and National Economic Recovery announced the enforcement of new large-scale social restrictions (PSBB) for Java and Bali from 11-25 January. This is a good step, as well as a corrective one.

Vaksinasi dan Ancaman Mutasi Virus

Vaksinasi penting, tapi jelas bukan panasea. Pilar utama menurunkan penularan adalah pembatasan mobilitas, pelacakan, dan yang sangat penting memperbanyak tes. Kenapa tes Covid-19 justru makin mahal bagi rakyat? Babak baru dengan vaksin Covid-19 yang membangun optimisme perlu dibarengi dengan kuatnya kejujuran (dan keadilan) dalam kebijakan pemerintah. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat, menyusul Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan bahwa vaksin Sinovac halal. Presiden Jokowi menjadi orang yang pertama menerima suntikan vaksin Sinovac pada 14 Januari 2021 untuk memberikan teladan imunisasi Covid-19. Seminggu sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengumumkan penerapan semacam pembatasan sosial skala besar (PSBB) untuk Jawa dan Bali, terhitung 11-25 Januari. Ini langkah bagus sekaligus korektif.

Optimisme Menyambut Vaksin

Keberhasilan vaksinasi akan memompakan semangat dan optimisme kita. Sebelum vaksin disuntikkan, perlu dirapikan komunikasi pemerintah. Jelaskan sejujurnya tentang manfaat dan risikonya.   Tamu negara penting pun tak disambut pemberitaan seperti ini. Hampir semua stasiun televisi menyiarkan secara langsung kedatangan pesawat Garuda di Bandara Soekarno-Hatta yang membawa 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 produk Sinovac, 6 Desember 2020. Video pesawat menurunkan kotak besar vaksin dari perut pesawat jadi viral di mana-mana. Kedatangan vaksin ini benar-benar diistimewakan pemerintah. Vaksin diharapkan bisa mengatasi lonjakan penularan yang sampai hari ini belum juga menurun, bahkan cenderung naik tajam. Sampai minggu kedua Desember, pertambahan angka positif rata-rata di atas 5.000 kasus per hari, dengan pertambahan kematian sekitar 150 per hari.

Perjuangan Kampus di Era Pandemi

Semangat perjuangan di kampus-kampus sehingga menghasilkan karya inovasi semestinya mendapat tempat strategis untuk meringankan beban rakyat. Kalau perlu jadi momentum perjuangan "kemerdekaan" dari kegemaran impor. Tanggal 10 November adalah tanggal sakral: memperingati kepahlawanan kolektif arek- arek Surabaya, sekaligus hari jadi Universitas Airlangga dan ITS. Tanggal 10 November 1945 kita peringati sebagai Hari Pahlawan. Sembilan tahun kemudian, pada 1954, Bung Karno menghadiahi warga Surabaya dengan meresmikan Universitas Airlangga atau Unair. Unair merupakan pengembangan dari beberapa pendidikan tinggi, termasuk pendidikan tinggi kedokteran yang sudah ada sejak 1913 dengan nama Nederlandsch Indische Artsen School atau NIAS.

Suara Dokter yang Kian Sayup dalam Kebijakan Pandemi

Sekalipun dalam penanganan pandemi Covid-19 ini ada gemerincing uang besar, sebaiknya suara dunia kedokteran, isu kesehatan, lebih diperhatikan lagi. Gencarnya pemberitaan tentang persiapan vaksinasi Covid-19 memompakan rasa optimistis sekaligus gamang dalam pandemi berkepanjangan ini. Saking optimistisnya, sampai ada yang meyakini bahwa vaksinasi akan segera mengakhiri pandemi. Sebagai orang yang setiap hari bekerja dalam lingkungan rumah sakit dan masih sempat membaca berbagai jurnal medis serta media massa, tetap terasa sulit bagi penulis bisa memahami kondisi saat ini. Sembilan bulan sejak pertama kali Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya pasien positif Covid-19 di Depok, jumlah kasus positif Covid-19 hari ini masih menanjak. Sedihnya, rasa takut masyarakat terhadap pandemi ini makin luntur. Mengabaikan protokol kesehatan menjadi pemandangan biasa.