Artikel

Opini


Asuransi Gabungan untuk Menambal Bolong BPJS

Rencana menggabungkan manfaat BPJS dan asuransi swasta sebenarnya bukan barang baru. Pemerintah perlu menata regulasi dan mengatur koridor risiko, kriteria pungutan dan pembayaran, sumber dana, dan durasi program CoB. Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melontarkan ide perlunya BPJS khusus untuk orang kaya, dan langsung disambar dengan pro-kontra. BPJS untuk orang kaya dimaksud adalah asuransi swasta tambahan untuk menutupi kebutuhan pembiayaan pengobatan bagi orang kaya. Kompas setidaknya memuat empat artikel opini yang menanggapi lontaran Menkes yang disampaikan pada rapat kerja dengan DPR di pengujung 2022 itu.

Promoting Precision Medicine

Precision medicine will enable each patient to receive more sensitive screening, more precise diagnoses, and more effective medical treatment. Not long ago, Deputy Health Minister Dante Saksono Harbuwono said precision medicine was a necessity for future health services. Precision medicine will enable each patient to receive more sensitive screening, more precise diagnoses, and more effective medical treatment. This was conveyed by Dante in his inaugural speech as Professor of Internal Medicine at the School of Medicine, University of Indonesia (Kompas, 23/8/2022).

A Hybrid University-Hospital Based Medical Education to Overcome Scarcity of Specialists

Budi Gunawan Sadikin, Minister of Health, made a startling statement at the end of 2022: we are experiencing a shortage of specialist doctors. The number of specialist doctors available is insufficient to meet national demands. Furthermore, the distribution of specialist doctors is uneven, with the majority concentrated in major cities. We require the deployment of thousands of specialist doctors to small towns, areas outside of Java, as well as remote and underdeveloped areas. According to the Minister, one regional public hospital requires at least seven specialist doctors. According to WHO eligibility standards, Indonesia requires at least one doctor for every 1,000 people, or 1 : 1,000. Indonesia, with a population of approximately 275 million people, requires approximately 275,000 doctors.

Mendorong Kedokteran Presisi

Kedokteran presisi merupakan metode optimalisasi layanan medis, baik untuk pencegahan maupun pengobatan tepat sasaran, dengan memanfaatkan kemajuan disiplin ilmu lain. Ini episode terbaru dari evolusi ilmu kedokteran. Belum lama ini, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyebutkan, ”kedokteran presisi” menjadi keniscayaan untuk layanan kesehatan masa depan. Kedokteran presisi akan memungkinkan tiap pasien mendapatkan penapisan yang lebih sensitif, diagnosis yang lebih tepat, serta tindakan medis dan pengobatan yang lebih efektif. Ini disampaikan Dante pada pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Kompas, 23/8/2022).

Hybrid University-Hospital Based untuk Atasi Krisis Dokter Spesialis

MENUTUP tahun 2022, belum lama Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin membuat pernyataan menohok: kita mengalami krisis dokter spesialis. Jumlah dokter spesialis yang ada sangat tidak cukup untuk melayani kebutuhan nasional. Apalagi distribusinya juga tidak merata, masih terkonsentrasi pada kota-kota besar. Butuh ribuan dokter spesialis untuk didistribusikan ke kota-kota kecil, wilayah luar Jawa, dan daerah terpencil serta tertinggal. Kata Menkes, satu RSUD butuh setidaknya tujuh dokter spesialis.  Menurut standar kelayakan WHO, untuk Indonesia dibutuhkan setidaknya seorang dokter untuk seribu penduduk, atau 1:1.000. Dengan penduduk sekitar 275 juta, Indonesia membutuhkan sekitar 275.000 dokter. Menurut data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Oktober 2022, ada 143.900 dokter umum yang memiliki surat tanda registrasi (STR) dan aktif berpraktik, atau baru sekitar 52% dari kebutuhan.