Apakah Konsumsi Kopi Berbahaya untuk Ginjal?


Berbicara tentang kopi, tentu sangat mengasyikan, setidaknya untuk para penggemar kopi. Asyiknya, mungkin mereka akan menyoal rasa atau aroma, atau bahkan kombinasi keduanya (kombinasi rasa dan aromanya). Bisa jadi juga menyoal berapa lama rasa dan aroma itu bertahan atau bagaimana frekuensi asupan seharinya. Masih juga menarik untuk diungkap yaitu, tentang bagaimana tingkat keasamannya, tentang jenis asal kopinya itu sendiri, bagaimana kalau dikombinasikan dengan lainnya seperti krimer. Dalam konteks asalnya, tentu mereka akan menyinggung asal Indonesia-kah? atau malah dari luar? Maka obrolannya akan berlanjut bahwa yang ini asal Indonesia bisa rasa kopi Sumatera Utara, Garut, lampung. Sedangkan yang ini rasa kopi Laos, atau rasa kopi Yunan. Semua itu umumnya tersaji dihampir semua outlet coffee. Di sana akan tersaji kopi Toraja, kopi Robusta, kopi Mandailing, atau sajian kopi bentuk late, krimer, avocado, yang intinya bisa pilih sesuai kesukaannya. Maka wajarlah jika hal demikian itu mengasyikan sebagai bahan obrolan, apalagi kalau dikaitkan dengan suasana cuaca yang dingin atau menghindari kondisi ngantuk.Namun apapun asyiknya, berikut ini tetap perlu saja untuk diketahui agar bisa mendapatkan kemanfaatan yang optimal dengan cara menyimak beberapa kelemahannya. Secara umum,  sama saja dengan formula klasik bahwa “apa saja yang berlebihan itu tidak baik, demikian juga sebaliknya menjadi tidak baik juga. Nah Kopi pun demikian juga, tak bisa lepas dari hal tersebutkan. 

Berdasarkan suatu data di Amerika, disebutkan bahwa ada 5 dari 10 orang mengonsumsi kopi setiap hari. Bagi penggemar kopi, mengonsumsi kopi di pagi hari apalagi di musim dingin atau bahkan di sela-sela kesibukan menjadi suatu rutinitas yang sulit dihindari di antara mereka. Kopi memiliki banyak efek pada seseorang, di antaranya menjaga kewaspadaan sehingga dapat lebih fokus hingga salah satunya, yang tadinya ngantuk bisa semangat kembali, atau menekan pusat lapar, dan lain sebagainya. Beberapa jurnal juga menyebutkan bahwa kopi dan teh mengandung zat bioaktif, yaitu fenolik. Untuk diketahui bahwa elemen Fenolik itu memiliki sifat anti-oksidan dan anti-inflamasi yang dapat melawan radikal bebas sepanjang asupannya dalam rentang normal. Selain fenolik, kopi juga mengandung vitamin, mineral, kafein, diterpene, melanoidin, dan trigonelline yang berpotensi berguna bagi kesehatan manusia.

 

Dampak Kopi

Akan tetapi dibalik itu semua, kopi dapat mempunyai dampak yang kurang baik bagi kesehatan tubuh. Mengonsumsi kopi di luar batas normal dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan ginjal, terutama untuk individu yang beresiko tinggi. Kafein yang terkadung dalam kopi akan dapat meningkatkan tekanan darah dalam waktu yang singkat, apalagi pada mereka dengan yang sangat sensitif terhadap Kafein. Cara untuk mengetahui apakah individu tertentu sensitif terhadap kafein adalah dengan cara mengukur tekanan darah dengan syarat dalam kondisi santai dan 30 – 120 menit setelah mengonsumsi kafein. Jika tekanan darah meningkat 5 hingga 10 poin, maka kemungkinan besar individu tersebut sensitif terhadap kafein. Oleh sebab itu, mengonsumsi kopi jangka panjang tidak disarankan pada pasien dengan tubuh yang sangat sensitif termasuk gangguan ginjal yang sensor nya peka terhadap proses adaptasi di lingkungan.

 

Berapa Ideal Mengkonsumsi Kopi per Hari?

Pertanyaan yang sering diajukan adalah berapa banyak kopi yang dapat kita konsumsi per harinya? Hal yang harus dipertimbangkan adalah kadar nutrisi yang terkandung dalam kopi alami. Penderita gangguan ginjal mengalami masalah, salah satunya dalam pembuangan kalium. Kalium yang terlalu banyak dalam darah dapat menyebabkan beberapa gangguan, salah satunya gangguan irama jantung dan bahkan lumpuh pada otot jantungnya jika dalam kondisi hiperkalemi (Kadar Kalium darah melebihi normal yang cukup berat, misal 6 mEq/L). Oleh karena itu, seringkali penderita gangguan ginjal diminta untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi kalium. Kadar kalium yang terdapat dalam kopi tidak terlalu tinggi, yaitu di dalam 1 gelas kopi (± 236 mL) terkandung 116 mg kalium. Akan tetapi, beberapa orang dapat mengonsumsi lebih dari 1 gelas per harinya. Jika seseorang mengonsumsi 3–4 gelas kopi per harinya, maka hal ini dikategorikan sebagai asupan tinggi kalium. Belum lagi jika dikonsumsi bersama dengan susu atau creamer, maka semakin dapat meningkatkan kadar kalium dalam kopi. 

Penelitian menunjukkan individu yang mengonsumsi kopi >2 gelas/hari menyebabkan penurunan laju filtrasi ginjal dan penurunan fungsi ginjal dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi kopi <1 gelas/hari.

 

Konsumsi Kopi terhadap Ginjal

Dengan demikian, secara singkat lantas bagaimana jadinya tentang Konsumsi Kopi apakah berbahaya untuk Ginjal? Maka, itu tergantung sejauh mana itu diterima oleh tubuhnya termasuk kondisi ginjalnya. Pada yang penyakit ginjal sebaiknya dalam arahan dokter Anda yang sangat mengerti kondisi jantung-pembuluh darah dan ginjalnya. Memang ada referensi yang mengatakan asupan kopi bisa diterima untuk penyakit ginjal, namun ada catatan-catatan yang sebaiknya dalam proteksi dokter terlebih dahulu. Apalagi dalam sajian kopi umumnya ada yang namanya aditif kopi seperti susu dan banyak krim yang berpotensi meningkatkan kandungan kalium dan fosfor kopi yang mengganggu proses pengobatan pada penyakit ginjal kronis sendiri. Jadi, apapun terkait ini, bicara kan dulu dengan ahli diet atau dokter anda akan jauh lebih baik. []

 

Sumber gambar: https://batam.tribunnews.com/2021/07/27/minum-kopi-berbahaya-bagi-ginjal-benarkah



Comments