Hasil Pencarian

Artikel


Pengendalian Berat Badan

Sebagaimana dijelaskan pada Menentukan Risiko Hipertensi berdasarkan Ukuran Pinggang dan Pinggul, kelebihan berat badan merupakan faktor risiko untuk mendapatkan penyakit hipertensi. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk menurunkan berat badan. Berikut ini dijelaskan bagaimana hubungan pengendalian berat badan dan hipertensi serta bagaimana panduan untuk menurunkan berat badan untuk kesuksesan pengelolaan hipertensi.   Prinsip penurunan berat badan Jangan melakukan usaha penurunan berat badan dalam tempo cepat, tidak ada jalan pintas dalam hal ini. Penurunan berat yang dianggap aman sebesar 1 pound (1/2 kg) per minggu. Ikuti saran dokter. Anda mungkin akan dirujuk ke ahli diet dan di situ akan mendapat lebih banyak informasi di antaranya: tentang makanan sehat, pembacaan label, persiapan makanan, dan program latihan.

Menentukan Risiko Hipertensi berdasarkan Ukuran Pinggang dan Pinggul

  Bagi yang belum tahu, tampaknya tidak terpikir kalau ukuran pinggang dan pinggul bisa dijadikan sebagai pijakan untuk menghitung resiko hipertensi. Sebenarnya cukup sederhana hubungan untuk melogikan hal tersebut. Prinsipnya terkait ketebalan lemak yang melebihi proporsi normal di tempat tersebut (umumnya pada orang gemuk) akan membuah kan masalah yaitu terjadinya peningkatan oksidasi dengan hasil berupa terangsangnya hormon siaga (hormon katekolamin yang mempercepat kerja jantung dan mengkonstraksikan kapiler pembuluh darah hingga akhirnya meningkatkan tekanan darah dan juga  peningkatan hormon stres lainnya yang bekerja kronis secara bersama sehingga menghasilkan radikal bebas yang merusak pembuluh darah dan organ hormon lain seperti kelenjar pankreas).

Pembatasan Garam untuk Mengatasi Hipertensi

Ada sikap bijak mengatakan dalam hal makan: boleh menikmati makanan asal wajar, juga harus bisa mengimbangi dengan olah raga teratur bahkan sekiranya perlu menyudahi sebelum muncul kontraproduktif. Kalau terasa akan kewalahan maka segera membatasinya. Inilah yang harus dipahami. Bahwa sebaik-baik mesin biologi tubuh seseorang tetap saja berlaku hal tersebut apalagi kalau persediaan kapasitas fungsional mesin tubuh seseorang sudah pada level pas pasan (organnya mulai terganggu). Adapun yang akan dibahas dalam hal ini adalah suatu elemen makanan yang membuat rasa nikmat --garam dengan rasa asinnya. Ketika ada dalam tubuh, garam tersebut akan disesuaikan hingga tidak boleh lebih atau kurang. Dalam hal asupan garam berlebih, maka hal itu bisa mengakibatkan hipertensi. Namun kondisi munculnya hipertensi ini sangat bervariasi mengingat sensitivitas seseorang terhadap garam natrium atau sodium berbeda-beda.

Diet Rendah Protein Berpengaruh pada Kesehatan Ginjal yang Digambarkan pada Model Jaringan Ginjal Mencit

Makanan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan pertumbuhan. Malnutrisi adalah gangguan nutrisi yang disebabkan oleh kekurangan protein atau kalori, yang sering disertai dengan kekurangan nutrisi lain. Definisi WHO untuk kekurangan gizi adalah ketidakseimbangan antara pasokan nutrisi dan energi dan kebutuhan tubuh untuk mendukung pertumbuhan, maintenace, dan fungsi spesifik. Kekurangan asupan makanan akan menyebabkan gizi buruk yang berbahaya, terutama pada anak-anak.   Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan menunjukkan pentingnya nutrisi dan penting untuk anak-anak. Malnutrisi pada anak-anak bahkan dapat dimulai di dalam rahim. Karena itu, menu diet seorang ibu haruslah dikelola dengan mengonsumsi keseimbangan makanan yang bergizi selama masa kehamilan. Jika terjadi malnutrisi, kelahiran berat badan akan rendah atau abnormal. Dalam kasus kekurangan gizi pada masa bayi, anak akan memiliki kecenderungan untuk mengalami berbagai penyakit kronis pada usia dewasa, seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Persyaratan Pendonor Ginjal: Pahami Resikonya pada Syarat ke-3

Rumah Ginjal - Kendala transplantasi ginjal di Indonesia masih tinggi. Permasalahannya tidak hanya dari segi biaya, namun juga dari ketersediaan donor, dimana termasuk di dalamnya adalah dari donor hidup. Jika pendonor tidak ada hubungan kekerabatan dengan si Penderita, maka biasanya faktor ekonomi akan menjadi alasan utama mengapa ia ingin menjadi donor hidup.   Penemuan Donor Menurut Prof. Djoko Santoso, yang tertulis pada buku "Siapkan Diri Anda untuk Cangkok Ginjal", proses menemukan donor dalam transplantasi ginjal, memerlukan beberapa persyaratan sebagai berikut:   1. Pendonor berasal dari kerabat dekat Donor hodup yang berhubungan darah (transplantasi living related donor) atau disebut juga syngenesioplastic transplantation, dimana antara donor dan resipien mempunyai hubungan biologis yang erat, misalnya saudara kandung, orang tua/anak, bibi, paman, dan sepupu. Untuk mengukur kecocokan organ resipien dan pendonor, tim medis menggunakan sejumlah kriteria tertentu untuk menganalisis jaringan ginjal resipien. Semakin banyak kriteria yang terpenuhi (cocok), maka semakin baik kemungkinan berhasilnya ginjal donor bekerja dalam tubuh pasien.