
#evidence based medicice

Ramadan Fasting and Evidence Based Medicine
- Opini
- /
- 18/04/2023
In fiqh or Islamic law, fasting during the month of Ramadan is an obligation for Muslims as it is stated in Surah Al-Baqarah verse 183, which was revealed over 1400 years ago in the second year of Hijriah. Thus, for 14 centuries Muslims have carried out the obligation to fast in Ramadan. However, fasting as a culture is much older than Islam itself. Several highly civilized ancient nations, such as the Romans, Egyptians or Chinese, had the habit of fasting for various purposes, including as a form of cultural ritual or belief. During the 20th century, medical and health scientists conducted numerous studies that demonstrated the health benefits of fasting. These medical studies contributed to the development of Evidence Based Medicine (EBM).

Puasa Ramadan dan Evidence Based Medicine
- Opini
- /
- 03/04/2023
DALAM fikih atau hukum Islam, berpuasa selama bulan Ramadan ialah kewajiban bagi umat muslim. Dasar perintah itu tertulis di Surah Al-Baqarah ayat 183 yang diturunkan sekitar 1.400 tahun yang lalu, pada tahun kedua Hijriah. Demikianlah, selama 14 abad umat muslim menjalankan kewajiban berpuasa Ramadan dalam kerangka fikih. Namun, puasa sebagai budaya berusia jauh lebih tua daripada umur agama Islam. Beberapa bangsa kuno yang berperadaban tinggi, seperti Romawi, Mesir, atau Tiongkok, memiliki kebiasaan berpuasa untuk beragam tujuan, antara lain sebagai bentuk ritual budaya atau kepercayaan. Pada abad ke-20, mulai banyak penelitian yang dilakukan para ilmuwan kedokteran dan kesehatan yang menunjukkan puasa setidaknya membawa manfaat menyehatkan tubuh. Banyak penelitian medis yang menunjukkan manfaat puasa pada Kesehatan. Itu mengarah pada apa yang disebut sebagai evidence based medicine (EBM) atau pengobatan berbasis bukti.