#Djoko Santoso


Kontroversi Penyuntingan Genom pada Manusia

Kemajuan biologi molekuler membawa ilmu kedokteran menuju ke lompatan besar (”quantum leap”). Kemajuan ilmu dan teknologi bagaikan pedang bermata dua. Bisa jadi berkah bagi umat manusia, tetapi bisa juga menjadi malapetaka. Ini kisah tentang eksperimen rahasia di China yang sudah membuat geger kalangan medis dan berujung perisetnya dipenjara. Pada 2018, He Jiankui, associate professor di Southern University of Science and Technology di Shenzhen, melakukan percobaan menyunting gen atau DNA pada embrio yang dikandung seorang perempuan yang suaminya mengidap penyakit HIV. Dengan teknologi clustered regularly interspaced short palindromic repeats-associated protein 9 (CRISPR-Cas9), He menyunting gen pengode CCR5 yang merupakan reseptor atau jalan masuk virus HIV ke dalam sel tubuh manusia.

Harapan Baru Penderita Gagal Ginjal

Keberhasilan cangkok ginjal babi rekayasa genetis menjadi terobosan besar bagi dunia medis dan biologi molekuler. Dunia kedokteran terus berkembang membawa harapan baru, tak terkecuali bagi penderita gagal ginjal. Belum lama ini, 16 Maret 2024, tim dokter di Massachusetts General Hospital, Boston, AS, berhasil melakukan operasi cangkok (transplantasi) ginjal babi hasil rekayasa genetika ke tubuh Richard Slayman, pasien pria usia 62 tahun. Saat itu, Richard merasa senang dan bersemangat karena kembali memiliki ginjal yang berfungsi normal dan tidak lagi harus rutin cuci darah yang sangat membebaninya selama bertahun-tahun. Ini keberhasilan pertama kalinya karena sebelumnya transplantasi ginjal babi ke manusia selalu mengalami kegagalan. Pada 2018, Richard sebenarnya telah menjalani transplantasi ginjal manusia dari donor orang yang sudah meninggal.

Care and Protect from Chronic Kidney Disease

'PeduliLindungi' (Care-Protect) has become two very popular words today because they represent a very effective success in stopping the spread of Covid-19. 'PeduliLindungi' is a government website and application that is very useful in responding to Covid-19 developments, including providing information on Covid-19 vaccinations, latest swab data, and registration of individual vaccinations. These two words mean that we care for each other and protect ourselves, including tracking infected people in the crowd. The hope is that we can be vigilant and protect each other from further exposure to Covid-19. As a matter of fact, the substance of 'care and protect' needs to be developed not only for the Covid-19 disease. The government and all of us need to pay attention to all lines of health towards acute and chronic diseases, including chronic kidney disease (CRD).

Infografik: Tips Isolasi di Rumah oleh Gubes Kedokteran

UNAIR NEWS – Penting bagi kita untuk mengetahui cara yang tepat dalam melakukan penanganan dini apabila terinfeksi Covid-19. Prof. Djoko Santoso dr., Ph.D., Sp.PD.K-GH.FINASIM Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) menganjurkan, isolasi mandiri secara benar dan dengan pengawasan dokter merupakan saat melakukan penanganan dini. Namun jika salah menanganinya, isolasi mandiri justru akan memunculkan klaster keluarga. Ia memberikan beberapa tips dalam melakukan isolasi mandiri, yakni memperhatikan lama atau durasi isolasi, tidak melakukan kontak erat baru, memaksimalkan aktivitas di dalam kamar atau ruang isolasi, cek saturasi oksigen secara berkala, serta menerapkan hidup sehat.

Unair Luncurkan Buku Tentang Solusi Menyambut New Normal

Surabaya, InfoPublik - Menyambut new normal, Universitas Airlangga (Unair) meluncurkan buku berjudul “Menjaga Nalar, Mencari Solusi Menyambut New Normal”. Buku tersebut sebagai bentuk kontribusi akademisi Unair dalam uapaya mengedukasi masyarakat untuk tetap berfikir dengan nalar bagaimana memutus rantai Covid-19. Para pakar Unair yang menulis buku tersebut diantaranya adalah Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., M.T., Ak., CMA., Prof. dr., Djoko Santoso, Ph.D., Sp.PD.K-GH.FINASIM., Prof. Badri Munir Sukoco, SE., MBA., Ph.D., dan Prof. Dr. Bagong Suyanto, Drs., M.Si., Rektor Unair, Prof. Nasih mengatakan, new normal sulit dinalar jika perilaku manusia yang masih menganggap remeh dampak penyebaran Covid-19. “Terbitnya buku ini dapat menjadi awal edukasi kepada masyarakat tentang penyelesaian Covid-19 secara rasional,” ujarnya, di Surabaya, Senin (29/6/2020) Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Unair Prof. Djoko Santoso. Ia mengungkapkan penyebaran Covid-19 sangat berbahaya karena dapat menyerang dua hingga tiga orang sekaligus.