Sekilas tentang Ginjal dan Diabetes Melitus Tipe 2


Pasien dengan Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) dilaporkan sangat berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan metabolik dan faktor risiko yang saling berkaitan. Seseorang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas, darah tinggi, dislipidemia dan merokok akan sangat rentan mengalami gangguan sel beta pancreas, resistensi insulin dan hiperglikemia. Kesemuanya akan kemudian merusak sistem organ, di antaranya berakibat gangguan fungsi jantung, pembuluh darah, dan ginjal. Untuk diketahui bahwa organ Ginjal Yang sangat menakjubkan ini, suatu organ yang terdiri dari sekumpulan anyaman pembuluh darah yang membentuk glomerulus dan nefron, sehingga apabila terjadi disfungsi pembuluh darah di tubuh maka akan juga berdampak pada ginjal. Kemudian juga dapat terjadi gangguan pada sistem saraf yang disebut neuropati dan mata yang disebut retinopati. 

Orang dengan diabetes dan penyakit jantung secara statistik dilaporkan  umur yang lebih pendek dibandingkan dengan kelompok orang yang serupa tapi tanpa penyakit kardiometabolik. Data menunjukkan bahwa apabila seseorang yang berumur 60 tahun memiliki penyakit diabetes, di prediksi angka harapan hidup orang tersebut berpeluang akan berkurang sekitar 6 tahun, sedangkan apabila orang tersebut juga memiliki penyakit kardiovaskular, maka Akan berpeluang angka  harapan hidupnya akan berkurang 12 tahun. 

DM tipe 2 adalah sebuah penyakit kronis progresif yang membutuhkan penanganan secara komprehensif, salah satunya untuk mengurangi faktor risiko penyebab komplikasi agar tidak menjadi progresif. Secara umum, capaian tatalaksana DM tipe 2 meliputi capaian intermediate dan ultimate. Adapun yang termasuk capaian intermediate adalah seperti diantaranya: kontrol gula darah, tekanan darah dan kadar lemak darah. Sedangkan capaian ultimate meliputi penurunan risiko kardiovaskular, mortalitas dan risiko penyakit ginjal. 

Dengan demikian kesemuanya ini melandasi pendekatan tentang manajemen pengobatan lebih komprehensif termasuk tidak meninggalkan pendekatan non Farmakologis. 

Sudah banyak penelitian yang melaporkan tersedianya obat obat canggih yang dapat mengcover pada perspektif multiple organ, termasuk ginjal, pancreas dan jantung. Pada prinsipnya, obat canggih tersebut dapat mengurangi gula darah dengan cara menghambat reabsorbsi gula pada ginjal dan gula tersebut akan dibuang melalui urine. Termasuk dalam hal ini terkontrol Nya keseimbangan Natrium/Garam di tubuh. Ini juga menjadi penting karena akibat dari mekanisme ini, urine pasien yang mengkonsumsi obat tersebut akan mengandung kadar gula yang lebih tinggi sehingga pemeriksaan glukosa urine menjadi tidak akurat. Obat canggih ini juga akan menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular atau payah jantung. Demikian Yang di nyatakan dalam berbagai Penelitian Yang valid. Namun ada Sisi lain Yang harus di pertimbangkan,yaitu Sisi Ekonomi Yang tidak setiap pasien bisa menjagkau obat canggih tersebut. Maka dari itu, cara bijaknya,rawat lah kesehatan diri kita sebaik mungkin sebelum hal yang tidak kita inginkan terjadi, termasuk merawat kesehatan Ginjal kita yang sangat menakjubkan.

 

Sumber gambar: 
https://news.unair.ac.id/2022/02/24/prediksi-gagal-ginjal-kronis-pada-penderita-diabetes-mellitus-tipe-2/?lang=id

Source:
Keywords:



Comments