Magnesium dan Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut adalah kondisi fungsi ginjal berhenti secara tiba-tiba. Gagal ginjal akut sering terjadi meskipun frekuensinya lebih kecil dibandingkan dengan gagal ginjal kronis. Namun dari segi waktu fatalitas, gagal ginjal akut terjadi dalam waktu lebih singkat dibandingkan dengan gagal ginjal kronis. Hal ini karena memang sifat dari gagal ginjal akut yang mendadak.
Gagal ginjal akut adalah masalah pada ginjal yang cukup sering dijumpai. Pada sejumlah orang yang masuk ke rumah sakit, diperkirakan sekitar 5,7% mengalami gagal ginjal akut, dimana 15% kondisi diantaranya akan berkembang menjadi lebih buruk sehingga harus menerima perawatan di ICU. Apa yang menjadi penyebab sampai pencegahan gagal ginjal akut? Apa kaitannya dengan magnesium? Baca terus ulasan berikut.
Penyebab gagal ginjal akut
Penyebab gagal ginjal akut bervariasi, seringkali terbagi menjadi penyebab pre-renal, renal, dan post-renal.
- Penyebab pre-renal berkaitan dengan volume darah yang turun akibat dehidrasi dan syok.
- Penyebab renal berkaitan dengan kerusakan ginjal secara langsung, yang disebabkan karena inflamasi, toksin, obat-obatan, dan infeksi.
- Penyebab post-renal dapat disebabkan karena adanya obstruksi aliran urine akibat batu dan tumor.
Gejala gagal ginjal akut
Gejala yang ditunjukkan oleh penderita gagal ginjal akut, diantaranya:
- Mual dan muntah
- Pembengkakan kaki bahkan sampai menyeluruh
- Nyeri pada perut
- Tanda-tanda diare dan perdarahan aktif
Pencegahan gagal ginjal akut
Dilansir dari Alodokter, cara untuk mencegah gagal ginjal akut adalah dengan menjaga kesehatan ginjal. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:
- Atur pola makan yang sehat dan bergizi seimbang
- Batasi asupan garam dan gula
- Jaga berat badan tetap ideal
- Selalu cek kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal
- Minum air putih yang cukup
- Batasi obat pereda nyeri
- Berhenti merokok dan minum alkohol
- Kurangi stres
- Sering berolahraga
- Tidak menahan buang air kecil.
Hubungan magnesium dan gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut dapat ditandai dengan adanya gangguan elektrolit, seperti hipokalsemia, hypomagnesemia, hipokalemia, atau hiperkalemia bergantung pada stadiumnya. Konsentrasi magnesium < 1,5 mEq/L dikatakan sebagai hypomagnesemia. Ternyata beberapa penelitian kini mulai mempertimbangkan aspek magnesium sebagai salah satu faktor penentu kesembuhan gagal ginjal akut, terutama pada akhir-akhir ini di era pandemi.
Magnesium adalah elemen penting dalam tubuh yang lebih banyak terdapat di dalam sel. Hal ini disebabkan karena magnesium memiliki peranan penting sebagai kofaktor lebih dari 300 enzim dalam tubuh, sintesis ATP, kontraksi otot, pelepasan neurotransmitter, regulasi tonus vascular, ritme jantung, thrombosis, dan pembentukan tulang.
Untuk memenuhi kebutuhan magnesium, individu harus mengonsumsi 310 – 400 mg/hari bergantung pada usia dan jenis kelamin.
Faktor yang menyebabkan hipomagnesium
Hipomagnesemia dapat ditemukan pada pasien dengan gagal ginjal akut yang dirawat di rumah sakit. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipomagnesium, yaitu:
- asupan nutrisi yang terganggu,
- hipoalbumin,
- diare,
- sepsis,
- tekanan darah,
- diabetes mellitus,
- beberapa penyakit genetic seperti Bartter, Gitelman syndrome, dan sebagainya.
Adanya pengobatan proton pump inhibitor, diuretic, aminoglikosida, dan gentamisin dapat menurunkan absorbsi magnesium pada tikus.
Gejala kekurangan magnesium
Gejala kekurangan magnesium tidak spesifik. Biasanya adanya gejala hipomagnesium terjadi akibat terdapat gangguan pada elektrolit lainnya. Misalnya saat magnesium < 1,5 mg/dL, pasien hypomagnesemia seringkali dijumpai hipokalsemia dan hipokalemia. Tanda penurunan kadar magnesium dapat dilihat dalam EKG, yaitu adanya pelebaran kompleks QRS dan gelombang T yang meninggi.
Pada kehilangan magnesium yang lebih besar, terdapat pemanjangan PR interval, QRS kompleks melenar, inversi T, dan gelombang U. Akan tetapi tanda dalam EKG tidak selalu ditemukan pada pasien.
Efek kekurangan kadar magnesium
Kadar magnesium yang rendah tidak hanya berdampak buruk pada ginjal, tetapi juga terhadap organ lainnya. Hipomagnesium dapat menjadi faktor risiko terjadinya diabetes mellitus setelah transplantasi, dapat menyebabkan gangguan neuromuscular, serta kelainan kardiovaskular.
Pada ginjal, kadar magnesium yang rendah menyebabkan gangguan pada filtrasi glomerulus (GFR), mengurangi aliran darah menuju ginjal, dan meningkatkan kerusakan pada ginjal. Sayangnya, seringkali tidak dilakukan pemeriksaan serum magnesium pada gagal ginjal akut.
Serum magnesium dapat digunakan sebagai pemeriksaan tambahan pada pasien gagal ginjal akut untuk menentukan prognosisnya. Beberapa penelitian sepakat menyatakan bahwa magnesium dapat mengurangi progresifitas gagal ginjal akut menjadi gagal ginjal kronis. Adanya hypomagnesemia juga berkaitan dengan peningkatan mortalitas.
Baca juga: Deteksi Dini Penyakit Ginjal Kronis
Dari bacaan diatas dapat diketahui bahwa magnesium memiliki peran besar dalam kesembuhan gagal ginjal akut. Selalu konsultasikan ke dokter Anda untuk mendapat penanganan yang tepat pada penyakit ginjal anda.
Featured Image Source: Medindia
Source: Alodokter. Diakses pada 2022. Gagal Ginjal Akut
Source:
Keywords:
Gagal Ginjal Kronis, magnesium, gagal ginjal akut, hipomagnesium, hypomagnesemia, kadar magnesium, efek kekurangan magnesium, gejala kekurangan magnesium, gejala gagal ginjal akut, gejala gagal ginjal, pencegahan gagal ginjal akut, pencegahan gagal ginjal, gagal ginjal, penyakit ginjal, PGK, GGK, penyebab gagal ginjal, penyebab gagal ginjal akut.
Gagal Ginjal Kronis, magnesium, gagal ginjal akut, hipomagnesium, hypomagnesemia, kadar magnesium, efek kekurangan magnesium, gejala kekurangan magnesium, gejala gagal ginjal akut, gejala gagal ginjal, pencegahan gagal ginjal akut, pencegahan gagal ginjal, gagal ginjal, penyakit ginjal, PGK, GGK, penyebab gagal ginjal, penyebab gagal ginjal akut.
All Comments (0)