Penyakit Ginjal Kronis: Suatu Masalah yang Mungkin Tidak Pernah Selesai


Penyakit ginjal kronis dikenal sebagai pengganda penyakit. Karena tidak hanya berhenti dikerusakan ginjalnya semata saja namun merembet di luar tersebut. Pengganda sendiri mengartikan berlipat, dari satu menjadi dua, empat dan seterusnya. Hal ini tidak mengagetkan mengingat organ ginjal sendiri secara alamiah dikenal multifungsi dalam mendukung mesin biologi tubuh. Fungsi ginjal tidak sekadar mengeluarkan racun dan air (yang sudah tidak diperlukan tubuh), namun ada fungsi lainnya seperti mengontrol tekanan darah, memelihara Hb (hemoglobin) tubuh agar tetap pada rentang normal, menyehatkan tulang melalui vitamin D yang dibentuk di ginjal, mengontrol gula darah dalam tubuh, buffer (penetral suatu keseimbangan asam-basa tubuh) dan masih ada fungsi yang lainnya. Jadi, jelas sekali sebagai sebutan penyakit pengganda, maka ketika ditetapkan menderita penyakit ginjal kronis maka serentetan berbagai organ tubuhnya terancam, terutama jantung-pembuluh darah, otak, dan tulang. 

Untuk organ jantung pembuluh darah secara klinis bisa berwujud misal: penyakit jantung hipertensi, penyakit payah jantung, penyakit jantung coroner bahkan bisa yang disebut Acute Coronary Syndrome yang itu sangat mematikan dalam tempo singkat. Sedangkan pada organ otak bisa berwujud: penyakit stroke perdarahan atau stroke sumbatan. Dan yang organ tulang disebut penyakit tulang ginjal (Renal Osteodistrophy) yang sekarang diganti nama CKD-MBD (Chronic Kidney Disease-Mineral Bone Disease). Dalam konteks CKD-MBD ini, tulangnya menjadi keropos, mudah nyeri, dan mudah patah tulang. Dan di sisi lainnya justru terjadi penulangan di pembuluh darah tepatnya pada lapisan tengah dinding pembuluh darah, hingga menjadi kaku. Gambaran kaku ini tampak seperti pipa ketika dilakukan pemeriksaan photo X-ray. Dan masih banyak lagi kelainan lainnya yang terkait penyakit ginjal Kronis. Sementara itu  dalam pengobatannya itu masih tergantung juga dari tingkat kerusakan ginjalnya sendiri. 

Pendek kata, ketika prosesnya progresif dan berjalan terus maka susah untuk dihadapi/dikelola. Dan belum lagi terkait dengan peningkatan angka kejadiannya maka semakin menjadi kompleksnya masalah yang ditimbulkan terkait penyakit ginjal kronisnya. Penyakit gagal ginjal kronis ini pun tak pandang bulu, tidak mengenal gender, usia, status sosial, termasuk negara industri pun tak luput dari problem besar dari penyakit ginjal kronis itu sendiri.

 

Baca juga informasi penting lainnya terkait ginjal: Mencegah Penyiksaan Ginjal Masal

 

Maka akhirnya, sampai saat ini kita semua (di mana saja) senantiasa tetap dihadapkan pada masalah penyakit ginjal ini. Suatu masalah yang tidak pernah akan selesai kemungkinannya. Selain masalah peningkatan angka prevalensi dan masalah dari keberadaan terhadap pilihan pengobatan yang terbatas, penyakit ginjal ini memang betul sebagai 'pengganda penyakit' sebagaimana dijelaskan di atas. Hal ini sebagai salah satu keunikan dari penyakit ginjal. Konsekuensi dari keunikan ginjal ini, maka mengelolanya pun hendaknya jangan secara terpisah-pisah. Gunakan suatu pendekatan terintegrasi hingga bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. 

Secara epidemiologi, sebaiknya memulainya dari data kejadian bahwa setiap sepuluh orang dewasa akan didapatkan seorang menderita penyakit Ginjal Kronis di mana penyebab umumnya adalah diabetes melitus dan atau hipertensi. Waspadailah dari diri kita terhadap ancaman penyakit Ginjal Kronis. Dan sebisanya bayangkan saat melihat sekeliling ruangan ketika di situ ada pertemuan besar, maka terpikirkah bahwa kalau diandaikan itu dilakukan program skrining test fungsi ginjal termasuk test urinnya, maka hasilnya, setiap sepuluh orang di ruangan itu kemungkinan akan ada satu yang  menderita penyakit ginjal kronis. Betapa ini sungguh sangat memprihatinkan. Senyatanya, Saat ini kita sedang berhadapan dengan ancaman penyakit ginjal kronis dalam skala epidemi. Tentu semua ini tidak akan diharapkan hal tersebut terjadi, mengingat sampai saat ini pilihan perawatannya pun masih terbatas untuk pasien penyakit ginjal kronis. Maka, jalan terbaik adalah rawatlah ginjal kita yang menakjubkan ini dengan cara mematuhi pola hidup natural berkeseimbangan. Sederhana namun hal itu spektakuler, amien. []

 

Djoko Santoso
Guru besar Penyakit Dalam, Ahli Ginjal Universitas Airlangga

 

Sumber gambar: http://ikcc.or.id/news/gagal-ginjal-dapat-dicegah-kenali-penyebab-gagal-ginjal-kronik/



Comments