Organ-organ yang Menjadi Sasaran Hipertensi (2)


Rumah Ginjal - Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel tentang organ-organ yang sering menjadi sasaran hipertensi. Sebagaimana penjelasan pada artikel tersebut, terdapat 6 organ yang menjadi sasaran hipertensi, yaitu otot jantung, pembuluh darah koroner, pembuluh arteri tubuh lainnya, otak, ginjal, dan mata. Artikel ini akan dibahas tentang organ pembuluh arteri tubuh lainnya, dan otak.

 

3. Gangguan pada Pembuluh Darah Arteri Selain Koroner

Secara alamiah setiap orang akan mengalami pengerasan pembuluh darah arteri karena proses penuaan yang mengakibatkan dinding arteri menebal dan kurang elastis. Peningkatan penebalan menyebabkan penyempitan pembuluh arteri, yang pada akhirnya menghalangi aliran darah yang sedang lewat.

Hipertensi akan mempercepat pengerasan pembuluh arteri. Efek penyempitan pembuluh arteri tergantung organ yang terkena aliran dari pembuluh arteri yang mengeras. Sebagai contoh, jika pembuluh arteri koroner yang menuju otot jantung mengeras, maka akan terjadi kerusakan jantung. Jika arteri ke otak menjadi mengeras, maka akan terjadilah stroke. Jika suplai darah ke ginjal terhalang oleh proses pengerasan pembuluh darah ginjal, maka akan terjadi nefrosklerosis dan ginjal mengecil dan berakhir gagal ginjal.

Pembuluh arteri yang ke kaki juga dapat terkena sehingga bisa terjadi kram di kaki sewaktu berjalan (serupa dengan sifat ”kram” angina jantung), yang dikenal dengan istilah klaudikasio intermiten. Sama dengan angina, nyeri ini juga menghilang dalam beberapa menit dengan istirahat. Namun, jika penyempitan arteri kaki menjadi sangat berat, nyeri terjadi bahkan saat istirahat. Pada akhirnya, jaringan kaku, dimulai dengan ibu jari mengalami gangrene (jaringannya mati).

Penyempitan pembuluh arteri ke usus juga menimbulkan kram –pada area perut atau sedikit di bawahnya– suatu kondisi yang dinamakan angina abdominal. Parahnya penyem pitan arteri ke usus menyebabkan perdarahan usus dan biasanya sering diawali dengan infeksi yang menyebabkan penderita sangat kesakitan.

Jika hipertensi derajatnya ringan umumnya pengerasan arteri tidak terlalu parah. Biasanya, hipertensi terjadi selama beberapa tahun sebelum efek samping darinya timbul. Konsekuensinya jika tekanan darah dikembalikan normal dengan terapi, maka risiko komplikasi akan berkurang. Jika hipertensi berlangsung lama, maka akibatnya menjadi lebih cepat memburuk.

Kenaikan tekanan yang berat juga dapat menyebabkan aorta (arteri terbesar) menjadi menonjol (dinamakan aneurisma). Jika kenaikan tekanan yang berat terjadi sekonyong-konyong akan bisa menyebabkan ruptur (pecahnya) pembuluh darah. Untungnya, kenaikan tekanan darah serius yang sekonyong konyong tidak sering terjadi. Ketika hal ini terjadi, sering didahului de ngan peringatan seperti: nyeri kepala, mimisan, panda ngan kabur, dan terkadang nyeri dada atau nyeri perut sebelum penyulit berat ini terjadi. Komplikasi ini jarang terjadi kecuali jika hipertensi yang berat ini diabaikan dan tidak diterapi selama jangka waktu lama.

 

4. Gangguan pada Otak

Hipertensi juga dapat menyebabkan gangguan pada otak, mulai dari penurunan ingatan yang cukup berarti (demensia). Terjadinya demensia cukup bervariasi yaitu dari beberapa tahun sampai beberapa puluh tahun setelah didiagnosis adanya tekanan darah tinggi.
Gangguan yang lebih berat adalah stroke. Ini terjadi bila pembuluh darah otak pecah (hemoragi serebral) atau adanya pecahan plak aterosklerosis yang lepas dan menyumbat aliran darah ke sebagian otak atau terjadi gumpalan yang menyumbat arteri dalam otak (trombosis serebral). Karena memang tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terbesar untuk terkena stroke.

Ada 3 kemungkinan seseorang terserang stroke:

a. Stroke emboli

Awalnya terjadi pengerasan arteri pada lapis dalam dari pembuluh arteri besar berbentuk:

  • Bopeng-bopeng
  • Bergelombang
  • Berisi bekuan darah atau debris di area kasar ini. Dinding yang bergelombang dapat pecah dengan gumpalannya akan tersangkut pada aliran pembuluh arteri berikutnya. Kondisi ini menghalangi aliran darah hingga mengakibatkan stroke. Pecahan itu dinamakan emboli, dan tipe kejadian ini dinamakan stroke emboli.

 

b. Stroke atherotrombotik

Penyempitan arteri dapat sangat hebat sehingga aliran darah terhalang. Hal ini bisa dikarenakan efek penyempitan atau karena pembentukan klot pada arteri yang menyempit. Akibatnya adalah stroke atherotrombotik.

 

c. Stroke hemorrhagic

Ketika tekanan cukup tinggi, pembuluh arteri dapat pecah sehingga menyebabkan perdarahan ke otak (stroke hemorrhagic). Tipe keluhan ini sering berupa nyeri kepala hebat bahkan kadang tidak sadarkan diri diiringi suara nafas ngorok. Karena tengkorak sifatnya tidak akan berubah, maka kebocoran cairan darah ke otak meningkatkan tekanan dalam rongga kepala dan menyebabkan kerusakan otak secara langsung.

Meskipun stroke hemorrhagic biasanya terparah, namun tipe ini juga paling jarang terjadi. Untungnya kejadian stroke hemorrhagic ini telah menurun dengan adanya obat penurun tekanan darah. Angka komplikasi ini telah berkurang dramatis seiring dengan pengendalian tekanan darah dengan pengobatan. Jika tekanan darah Anda terkontrol, risiko stroke menurun. Meski pun terapi hipertensi berperan penting dalam pencegahan stroke, kombinasi pilihan lainnya seperti aspirin, pengencer darah (antikoagulan) dan pembedahan yang melibatkan arteri leher juga patut dipertimbangkan sesuai kondisi klinisnya.

 

bersambung....

 

Artikel sebelumnya: Organ-organ yang Menjadi Sasaran Hipertensi

Artikel selanjutnya: Organ-organ yang Menjadi Sasaran Hipertensi (3)

Sumber:  [Buku Hipertensi] Membonsai Hipertensi 

Source: http://rumahginjal.id/rumah-ginjal-membonsai-hipertensi
Keywords:

rumah ginjal surabaya, rumah sakit ginjal di penang malaysia, pengobatan gagal ginjal, dokter ginjal terbaik di penang, gejala gagal ginjal kronis, dokter ginjal terbaik di indonesia, dokter ginjal terbaik di malaysia, pengalaman berobat ginjal di penang, buku hipertensi pdf, buku hipertensi terbaru, ebook hipertensi, hipertensi menurut who 2017, jurnal hipertensi, hipertensi pdf 2017, daftar pustaka hipertensi terbaru, google book, hipertensi pdf 2017, penatalaksanaan hipertensi pdf, hipertensi pdf 2016, hipertensi pdf jurnal, makalah hipertensi pdf, hipertensi menurut who 2017 pdf, patofisiologi hipertensi pdf, hipertensi menurut who terbaru, jurnal hipertensi terbaru pdf, hipertensi menurut depkes, hipertensi menurut who 2017 pdf, hipertensi menurut who pdf, buku hipertensi pdf, referensi buku tentang hipertensi, hipertensi adalah pdf, hipertensi menurut who 2015, hipertensi menurut who 2017 pdf, prevalensi hipertensi menurut who 2017, definisi hipertensi menurut who 2017, prevalensi hipertensi di dunia menurut who 2017, prevalensi hipertensi di indonesia tahun 2017, hipertensi menurut who terbaru, prevalensi hipertensi di dunia menurut who 2017 pdf, hipertensi menurut depkes, jurnal hipertensi terbaru, jurnal hipertensi 2017, jurnal hipertensi terbaru pdf, jurnal hipertensi 2016 pdf, skripsi jurnal hipertensi, jurnal hipertensi 2014 pdf, jurnal hipertensi pada lansia, jurnal hipertensi terbaru 2017, hipertensi menurut who 2017 pdf, jurnal hipertensi terbaru pdf, hipertensi menurut who pdf, jurnal hipertensi 2016 pdf, jurnal hipertensi 2017 pdf, prevalensi hipertensi di dunia menurut who 2017, daftar pustaka hipertensi 2017, daftar pustaka hipertensi menurut who, daftar pustaka hipertensi pdf, daftar pustaka makalah hipertensi, daftar pustaka hipertensi pada lansia, lp hipertensi, daftar pustaka who 2013 hipertensi, daftar pustaka who 2015 hipertensi, google book download, google book indonesia, google book downloader apk, google book downloader online, google book downloader free download, google bookstore, google play book, cara download buku di google book di android



Comments