#Hipertensi


Penyakit Ginjal Kronis: Suatu Masalah yang Mungkin Tidak Pernah Selesai

Penyakit ginjal kronis dikenal sebagai pengganda penyakit. Karena tidak hanya berhenti dikerusakan ginjalnya semata saja namun merembet di luar tersebut. Pengganda sendiri mengartikan berlipat, dari satu menjadi dua, empat dan seterusnya. Hal ini tidak mengagetkan mengingat organ ginjal sendiri secara alamiah dikenal multifungsi dalam mendukung mesin biologi tubuh. Fungsi ginjal tidak sekadar mengeluarkan racun dan air (yang sudah tidak diperlukan tubuh), namun ada fungsi lainnya seperti mengontrol tekanan darah, memelihara Hb (hemoglobin) tubuh agar tetap pada rentang normal, menyehatkan tulang melalui vitamin D yang dibentuk di ginjal, mengontrol gula darah dalam tubuh, buffer (penetral suatu keseimbangan asam-basa tubuh) dan masih ada fungsi yang lainnya. Jadi, jelas sekali sebagai sebutan penyakit pengganda, maka ketika ditetapkan menderita penyakit ginjal kronis maka serentetan berbagai organ tubuhnya terancam, terutama jantung-pembuluh darah, otak, dan tulang. 

Garam Menjadi Makanan Penyebab Darah Tinggi, Yuk Simak Ulasannya

Garam umumnya digunakan sebagai campuran bumbu dalam masakan, terlebih bagi mereka yang suka makanan sedikit asin. Selain itu, garam juga mempunyai posisi penting dalam kegiatan metabolisme tubuh terutama sel tubuh. Namun, di sisi lain garam juga punya potensi tinggi terjadinya tekanan darah tinggi lewat jalur efek samping dari kebiasaan makan suka asin.

Mudah! Begini Cara Mengukur Tekanan Darah dengan Cepat

Tekanan darah adalah angka yang menunjukkan seberapa kuat jantung memompa darah dari arteri. Pengukuran tekanan darah dilakukan untuk mengecek tensi darah berada di angka normal ataukah tidak. Tekanan darah normal adalah 120 mmHg, atau ketika sistolik berada di angka 120 atau lebih rendah, sedangkan diastolik sama atau lebih rendah dari 80. Mengukur tekanan darah (hipertensi) umumnya dengan sfigmomanometer lengkap dengan komponen manset, alat pompa. Mansetnya (berukuran standar) dilingkarkan pada lengan atas dan kemudian diisi dengan udara yang cukup untuk menekan arteri. Suara denyutan yang terdengar pertama kali adalah tekanan darah sistolik, lalu saat suara denyut tidak terdengar lagi disebut tekanan darah diastolik.

Hubungan Erat Hipertensi dan Gagal Ginjal

Hipertensi adalah penyakit yang telah dinyatakan sebagai penyebab kerusakan seluruh organ tubuh, termasuk ginjal. Jadi jika ditanya, apa ada hubungan antara hipertensi dan gagal ginjal? Jawabnya: betul-betul sangat berhubungan. Hipertensi menjadi salah satu penyebab terjadinya gagal ginjal kronis (GGK). Seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah hingga ke seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah ginjal. Ginjal menjadi menebal dan kaku (atherosclerosis), sehingga suplai darah ke ginjal berkurang.

Hipertensi Pada Lansia: ISH, Faktor Risiko, Penanganan

Lansia adalah golongan orang lanjut usia dengan usia di atas 60 tahun. Menurut data statistik 2019, Jumlah lansia di Indonesia mencapai sekitar 25 juta jiwa. Pada usia ini, lebih separuh dari populasinya mempunyai tekanan darah yang lebih dari normal. Hal ini yang mempermudah terjadinya risiko penyakit jantung pembuluh darah, termasuk utamanya otak dan ginjal.  Kenaikan tekanan darah pada orang tua dipandang sebagai konsekuensi dari proses penuaan. Sementara itu, yang dimaksud dengan hipertensi pada lansia adalah: seseorang dengan usia lebih dari 60 tahun yang mempunyai tekanan darah sistolik konsisten tinggi (140 mmHg atau lebih) dengan tekanan diastolik dalam batas normal (lebih rendah dari 85 mmHg). Kondisi ini umum disebut isolated systolik hypertension (ISH).