Vitamin C terkenal memiliki segudang khasiat bagi kesehatan tubuh, salah satunya dapat menjaga imunitas tubuh dari virus yang bertebaran. Karena itu, konsumsi vitamin C di masa sekarang sangatlah meningkat, mengingat virus covid-19 yang belum usai. Tidak sedikit suplemen vitamin c telah menjadi pilihan praktis orang-orang untuk tetap konsumsi vitamin c.

Konsumsi suplemen vitamin C dosis dosis berlebihan (seperti 500 mg atau lebih sehari secara teratur) akan menjadi kontraproduktif hasilnya. Terlalu banyak konsumsi vitamin C beresiko tinggi terkena batu ginjal (jenis calcium oksalat) pada sebagian orang (bukti ilmiah telah jelas). 

Baca juga: Kelebihan Vitamin C, Awas Terkena Batu Ginjal!

Apa saja efek samping konsumsi suplemen vitamin c berlebihan, selain batu ginjal? Adakah efek samping yang menyebabkan gangguan ginjal lainnya? Adakah solusi tepat mengatasi masalah ini? Langsung saja, cari tahu jawabannya disini!

Efek Samping Kelebihan Vitamin C

1. Gangguan Pencernaan

Sumber Gambar: SehatQ

Efek samping yang umum terjadi dari terlalu tingginya asupan vitamin C adalah gangguan pencernaan. Banyak sekali keluhan mengenai sakit lambung atau maag yang terpicu oleh konsumsi vitamin C terutama pada saat perut kosong. 

Gangguan pencernaan diakibatkan sifat vitamin C yang asam, yang dapat menyebabkan refluks asam lambung. Biasanya, efek samping ini tidak akan terjadi dari makanan yang mengandung vitamin C. Namun, jika mengonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen, efek samping ini umum terjadi. 

Selain itu gejala gangguan pencernaan yang umum akibat asupan vitamin C berlebihan adalah diare dan mual. Jika efek samping ini tidak kunjung sembuh, segeralah periksa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. 

2. Nutrisi Tidak Seimbang

Bahaya lain yang dikhawatirkan adalah vitamin C yang berlebihan dapat merusak kemampuan tubuh untuk memproses nutrisi lain. Contohnya, vitamin C dapat mengurangi kadar vitamin B12. Kehadiran vitamin C juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. 

Vitamin C dapat turunkan kadar B12 dan Cu (Tembaga) dalam tubuh yang dapat memicu masalah kesehatan baru, contohnya kekurangan vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, depresi, dan sembelit. 

3. Menyebabkan Taji Tulang

Taji tulang atau osteofit adalah kondisi tulang yang menunjukkan adanya tonjolan pada sepanjang ujung tulang. Terlalu tingginya kadar vitamin C dalam tubuh, dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami taji tulang yang sangat menyakitkan.

Taji tulang yang menekan saraf tertentu di tulang belakang dapat menyebabkan penderita kesulitan mengendalikan kandung kemih. Kandung kemih menjadi tempat penampungan urin sementara pada ginjal. Jika organ ini tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal, maka akan menimbulkan masalah ginjal lainnya.

Baca juga: 5 Fakta Penyakit Ginjal yang Harus Dikenali Sejak Dini

Solusi konsumsi vitamin C yang berlebihan

Solusi utama adalah mengurangi konsumsi vitamin dengan takaran diet yang telah direkomendasikan. Takaran diet yang direkomendasikan untuk vitamin C adalah 90 miligram (mg) untuk pria dewasa dan lebih rendah lagi untuk yang wanita dewasa. National Institutes of Health merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi tidak lebih dari 2.000 mg vitamin C per hari. 

Untuk meminimalkan risiko batu ginjal, perlu diperhatikan lagi dalam konsumsi makanan agar tidak mengandung oksalat tinggi. Makanan berikut harus dihindari oleh orang-orang yang rentan terhadap batu kalsium oksalat, yaitu bayam, bit, kacang-kacangan (termasuk selai kacang), coklat, teh, dedak, gandum dan stroberi.

Baca juga: Peran Kalium dalam mengendalikan garam dari hipertensi

Pesan yang bisa disampaikan adalah konsumsilah vitamin C dari sumber alamiah, seperti dari sayuran dan buah. Ketika masih membutuhkan suplemennya, hendaklah tidak menggunakan dosis tinggi apalagi secara reguler, terutama pada kelompok berisiko yang sudah disebut sebelumnya. Pemakaian formulasi dosis tersebut harus dalam panduan dokter atau mitra terpercaya.

Featured Image Source: Beautynesia