Hati-Hati! Jangan Sembarangan Konsumsi Vitamin D
Vitamin D adalah jenis vitamin larut lemak yang menjadi nutrisi bagi tubuh dalam memperkuat sistem imun. Konsumsi vitamin D atau suplemennya dipercaya mampu memelihara daya tahan tubuh dari ancaman Covid-19. Vitamin D dapat mudah didapatkan dari sinar matahari dan asupan makanan, seperti minyak ikan, kuning telur, dan ikan.
Menurut Dr Jo Ann E. Manson, Profesor HARVARD dalam artikel berjudul: Vitamin D, Miracle Drug: is it Science, or just Talk? , mereka memperingatkan agar lebih hati- hati dalam soal penambahan Vitamin D. Nutrisi yang mengandung vitamin D dosis tinggi tidak benar-benar membuat orang lebih sehat, penambahan VITAMIN D hanya ketika dalam kondisi kekurangan Vitamin D.
Konsumsi vitamin D dianjurkan melalui saran dokter, agar vitamin D didapatkan dalam jumlah yang adekuat bagi tubuh. Sebaliknya, melihat masyarakat yang konsumsi suplementasi vitamin D keseringan, akibat berita dan broadcasting-an mengenai COVID-19 tanpa aturan dan dosis yang sesuai. Sesungguhnya, ini menyiratkan bahwa kondisi kekurangan vitamin D tidak baik dan kelebihan vitamin D sama juga tidak baiknya.
Baca juga: Perlukah Vitamin D pada Gagal Ginjal Kronis?
Apa saja manfaat vitamin D bagi tubuh? Apa jadinya jika tubuh kekurangan dan kelebihan vitamin D? Berapa kebutuhan Vitamin D setiap hari yang disarankan? Semua terangkum dalam artikel berikut, pantau terus sampa akhir!
Manfaat Vitamin D bagi Tubuh
Berikut beberapa manfaat yang diperoleh dari konsumsi vitamin D secara cukup:
1. Memelihara kesehatan tulang dan gigi
Vitamin D berperan untuk membantu penyerapan kalsium dalam tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi, serta mencegah kerapuhan atau osteoporosis pada orang lanjut usia.
2. Meningkatkan kekebalan tubuh
Vitamin D mampu mengoptimalkan kekebalan tubuh manusia dengan menunjang kerja sel darah putih dalam melawan patogen, sehingga meningkatkan kerja sistem imun, saraf, dan otot.
3. Menjaga fungsi paru-paru dan jantung
Konsumsi vitamin D yang cukup dapat menjaga fungsi paru-paru dan jantung. Karena menurut beberapa penelitian, menunjukkan kekurangan vitamin D pada tubuh dapat berakibat pada meningkatnya risiko penyakit jantung dan paru.
4. Mencegah kanker
Vitamin D memiliki kandungan bersifat karsinogenik yang dapat menghindarkan tubuh dari risiko kanker. Karsinogenik diketahui dapat memperlambat perkembangan sel kanker, merangsang kematian sel kanker hingga mencegah tumor.
5. Mengatasi depresi
Penelitian pada studi di Cambridge University menunjukkan seseorang dengan defisiensi (kekurangan) vitamin D memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, konsumsi vitamin D dapat mengatasi kesehatan mental seseorang.
6. Menurunkan risiko diabetes
Vitamin D dapat membantu memproduksi hormon insulin dalam tubuh. Hormon Insulin inilah yang berperan dalam mengatur kadar gula dalam darah, sehingga mampu mengurangi risiko penyakit diabetes.
Makanan Kaya Vitamin D
Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin D sangat disarankan daripada mengonsumsi suplemennya. Sumber utama vitamin D didapat dari sinar matahari pagi hari, yaitu bisa dilakukan dengan cara berjemur selama 15-20 menit, setidaknya tiga kali seminggu.
Selain dari sinar matahari, kebutuhan vitamin D dalam tubuh dapat diperoleh dari makanan berikut:
- Ikan salmon
- Ikan tuna
- Ikan sarden
- Minyak ikan
- Kuning telur
- Daging merah
- Keju
- Susu
- Jamur
- Buah jeruk
Baca juga: Bad Mood? Coba Atasi dengan Makanan Sehat ini
Efek Samping Kelebihan Vitamin D
Meski vitamin D memiliki segudang manfaat untuk tubuh, tapi jika dikonsumsi secara berlebihan sifatnya juga tidak baik. Konsumsi vitamin D secara berlebihan menimbulkan beberapa efek samping, yaitu:
- Kadar kalsium darah meningkat
- Tulang mengalami keropos
- Konstipasi atau diare
- Detak jantung tidak teratur
- Dehidrasi
- Saluran pernapasan mengalami kerusakan
- Gagal ginjal
Baca juga: Ini Efek Samping Konsumsi Vitamin C Berlebihan, Wajib Tahu!
Gejala dan Penanganan Kekurangan Vitamin D
Dokter terlebih dahulu akan mengonfirmasi apakah tubuh kekurangan kadar vitamin D (di bawah 15 atau 20 nanogram per mililiter). Ketika memang ada indikasi untuk diberi tambahan vitamin D, maka dokter akan menjalankan dengan prinsip tepat indikasi, tepat dosisnya, tepat obatnya, tepat cara pemberiannya, dan tahu cara memonitoring nya dari efek samping yang ditimbulkan.
Adapun gejala yang sering ditemukan ketika seseorang kekurangan Vitamin D, yaitu:
- Mudah lelah
- Nyeri tulang dan otot
- Penyembuhan luka lebih lama
- Mudah terserang penyakit
- Kelainan tulang
- Perubahan mood
Penanganan dokter dalam seseorang yang kekurangan vitamin D adalah menargetkan pada mereka dengan kadar vitamin D sampai di posisi 30 nanogram/liter. Jika telah tercapai, maka dokter akan mempertimbangkan penyesuaian dosis atau bila perlu menghentikannnya untuk di gantikan dengan cara memodifikasi pola hidup. Pola hidup tersebut diantaranya:
- membiasakan berjemur selama 10 sampai 15 menit sehari,
- mengonsumsi lebih banyak ikan (misal 3,5 ons) dan susu (0,5 -1 liter perhari), serta
- menghentikan kebiasaan merokok.
Siapa yang paling berisiko kekurangan vitamin D?
Orang yang paling berisiko kekurangan vitamin D adalah orang yang lebih tua, menderita diabetes atau penyakit ginjal, dan tinggal di dalam rumah. Remaja berada pada risiko yang sangat tinggi, mereka cenderung pada tahap pertumbuhan kehidupan ketika mereka mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat.
Kelompok inilah yang harus masuk dalam program peduli vitamin D agar ada pada kondisi aman ketika akan mengembalikan kadar Vitamin D pada posisi normal.
Berapa Banyak Kebutuhan Vitamin D per Harinya?
Kebutuhan vitamin D setiap hari berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor, beberapa diantaranya adalah usia, jenis kelamin, dan paparan sinar matahari di suatu wilayah. Berikut kebutuhan vitamin D berdasarkan usia:
- Usia 0 - 12 bulan membutuhkan 400 IU
- Usia 1 - 70 tahun membutuhkan 600 IU
- Usia lanjut serta ibu hamil dan menyusui membutuhkan 800 IU
Dokter mungkin saja akan menganjurkan pada pasien yang kekurangan vitamin D, untuk mengkonsumsi 1.500 miligram kalsium dan 1.000 unit vitamin D dengan tujuan meningkatkan kadar vitamin D yang semula rendah. Sehingga ketika kadar normal tercapai maka perlu penyesuaian kembali.
Begitulah gambaran Vitamin D dalam hal program promosi, prevensi dan pengobatan yang proporsional hingga bisa membangun atau mempertahankan tulang, memperkuat sistem kekebalan, dan dalam beberapa penelitian dapat pula dianggap menurunkan risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker.
Featured Image Source: Kompas
Source:
Keywords:
Vitamin D, Efek samping, Manfaat, Suplemen, Covid-19, Manfaat Vitamin D, Efek Samping Vitamin D, Kekurangan Vitamin D, Makanan Tinggi Vitamin D, Makanan Kaya Vitamin D, Kebutuhan Vitamin D, Takaran Vitamin D, Kelebihan Vitamin D, Gejala Kekurangan Vitamin D, Kadar Vitamin D, Sumber Vitamin D.
Vitamin D, Efek samping, Manfaat, Suplemen, Covid-19, Manfaat Vitamin D, Efek Samping Vitamin D, Kekurangan Vitamin D, Makanan Tinggi Vitamin D, Makanan Kaya Vitamin D, Kebutuhan Vitamin D, Takaran Vitamin D, Kelebihan Vitamin D, Gejala Kekurangan Vitamin D, Kadar Vitamin D, Sumber Vitamin D.
All Comments (0)