Manfaat Mengejutkan Puasa di Luar Ramadhan untuk Kesehatan
Puasa Ramadhan telah selesai dilakukan oleh seluruh umat muslim dunia. Ibadah yang sudah berlangsung sejak 14 abad lalu ini terbukti menyehatkan. Penelitian menunjukkan, berpuasa menghasilkan keseimbangan nitrogen positif dan berefek menyegarkan.
Puasa di bulan Ramadhan, tubuh mengalami defisit kalori sekitar 465 kcals atau sekitar 25 persen dari asupan sehari. Hikmah puasa Ramadan adalah dengan mengatur perilaku makan, banyak komplikasi yang dapat dicegah sehingga terhindar dari penyakit. Prinsip ini pula yang bisa dijadikan dasar untuk puasa di luar Ramadhan.
Dalam Islam dikenal puasa Senin-Kamis (diadaptasi pula ke tradisi Jawa), puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak), puasa syawal, dan puasa sunah lain. Selain itu, jarang disadari, sebenarnya hampir semua orang berpuasa tiap hari, yaitu saat tidur malam hingga pagi hari. Karena itulah, sarapan disebut breakfast (mengakhiri puasa).
Apa itu puasa menurut pandangan medis? Bagaimana fenomena biologis tubuh saat berpuasa? Apa saja manfaat kesehatan dalam menunaikan puasa di luar ramadhan? Jangan beranjak dari artikel ini, simak ulasannnya berikut.
Apa Itu Puasa Menurut Medis?
Puasa adalah kondisi tanpa asupan makan dan minum dalam jangka waktu tertentu. Pada penderita obesitas, ada yang menjalani puasa ngebleng sampai dua hari demi menurunkan berat badan (BB). Terapi diet puasa total ini untuk kasus kegemukan tanpa gout (nyeri sendi alias asam urat). Secara medis, puasa total jangka pendek (2-3 hari) masih bisa ditoleransi, namun di bawah pengawasan medis.
Baca juga: Banyak yang Belum Tau, 6 Cara Hilangkan Nyeri Asam Urat
Puasa untuk tujuan diagnostik, misalnya, menjelang tes darah untuk menunjukkan kondisi akurat. Tidak dirancukan oleh faktor asupan nutrisi sesaat. Untuk tindakan medis, seperti pembedahan, puasa menghindari masuknya makanan ke saluran napas. Sebab, kesuksesan operasi terkait dengan tindakan di saluran pencernaan.
Pada operasi dengan pembiusan total, gerakan di saluran pencernaan akan berhenti/lumpuh. Agar tidak terjadi aspirasi (masuknya makanan ke saluran napas), isi perut dikosongkan dengan jalan puasa atau urus-urus.
Fenomena Biologis Puasa

Sumber Gambar: CNN Indonesia
Asupan nutrisi berfungsi mempertahankan tubuh agar berlangsung normal dan terhindar dari penyakit. Ini jadi bagian dari perilaku makan yang polanya berjeda 8 sampai 14 jam. Secara alamiah, tubuh membentuk sistem kontrol metabolis untuk menjaga aliran nutrien dan mendukung pemeliharaan fungsi organ selama berpuasa.
Walaupun asupan kalori protein tidak ada, kebutuhan energi untuk metabolime tubuh bisa tetap terpenuhi selama periode puasa. Sebab, tubuh dilengkapi dengan sistem peringatan yang melibatkan respons syaraf dan hormonal. Mekanisme ini dapat mengenali kekurangan kalori dengan rentang waktu 24 jam dan meresponsnya sebagai bentuk kompensasi tubuh melalui proses yang disebut katabolik.
Saat puasa, tubuh akan mencari cara untuk mengatasi persoalan tidak masuknya nutrisi dan mengurangi akibat kelaparan selama sehari. Dalam 24 jam pertama puasa, glukosa-asam lemak darah yang tersedia dan glikogen hati-otot akan digunakan sebagai sumber bahan bakar. Namun, jumlahnya kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan untuk metabolisme sehari-hari saat tidak berpuasa.
Jika asupan nutrisi belum masuk lagi, trigliserida (dari jaringan lemak) dipecah menjadi asam lemak dan keton, yang dipakai oleh jaringan nonotak sebagai bahan bakar. Otak akan memperoleh energi hanya melalui jalur yang menghasilkan glukosa.
Dalam keadaan biasa, otak menggunakan 5 gram glukosa/jam sebagai sumber energi, baik puasa maupun tidak. Otak juga mampu menggunakan keton sebagai sumber energi, baik ketika bangun, tidur, ataupun berpikir.
Manfaat Kesehatan Puasa di Luar Ramadhan
Puasa di luar ramadhan seperti, puasa sunnah senin-kamis, puasa syawal, puasa daud, dan puasa sunnah lainnya. Berikut manfaat mengejutkan di balik puasa yang dilakukan selain ramadhan:
1. Menghemat energi dari protein tubuh.
Puasa otomatis akan menghemat energi dari protein dalam tubuh. Karena aktivitas yang dilakukan selama puasa berangsur berkurang. Jika puasa diperpanjang, akan muncul gejala seperti penurunan aktivitas fisik, sehingga meminimalkan konsumsi energi dan penurunan kecepatan metabolis saat tubuh istirahat.
2. Menurunkan berat badan
Puasa yang sudah dibiasakan, berangsur dapat menurunkan berat badan tubuh. Masalah utama pengelolaan kegemukan adalah mempertahankan penurunan BB. Kegemukan merupakan gangguan pola makan, yang tidak dapat diatasi hanya dengan membatasi asupan makanan begitu saja. Tubuh kurang bisa merespons isyarat endogen yang mengatur tingkah laku makan.
Baca juga: 8 Tips Pola Hidup Sehat Cegah Hipertensi dan Diabetes
3. Otak menggunakan asam keton untuk bahan bakar
Otak yang biasanya memproses energi hanya dari oksidasi glukosa, mau tidak mau, dipaksa menggunakan asam keton untuk bahan bakar demi membantu penyimpanan protein. Jika ini berlangsung terus, tubuh akan kehilangan nitrogen protein lebih dari 65 persen sehingga bisa mengakibatkan sakit. Inilah mungkin rahasia sunah mengakhirkan sahur dan mengawalkan berbuka.
4. Mengendalikan penyakit akibat pola makan
Puasa di luar Ramadan juga bermanfaat untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan makanan dan pola makan. Penyakit yang sering ditimbulkan adalah diabetes, peradangan, dan jantung. Dengan berpuasa sesekali, Anda bisa menurunkan level dari beberapa faktor risiko berbeda, termasuk tekanan darah, kolesterol, trigliserida, dan gula darah.
Puasa di luar ramadhan sifatnya masih ditoleransi oleh pihak medis, asalkan tidak mengganggu kesehatan tubuh. Justru dengan terbiasa puasa sunnah, akan membiasakan tubuh konsumsi makanan sehat dan terhindar dari masalah kesehatan lainnya. Singkat cerita, puasa itu menyehatkan!
Featured Image Source: Qoala
Source:
Keywords:
Puasa, Puasa Sunnah, Kesehatan, Non Ramadhan, Puasa Syawal, Manfaat Puasa, Puasa untuk Kesehatan, Fenomona Biologis, Fenomena Puasa, Puasa di luar ramadhan, puasa Ramadhan, Pola makan, berat badan, Kegemukan, tekanan darah, kolesterol, trigliserida, gula darah, glukosa, lemak, obesitas
Puasa, Puasa Sunnah, Kesehatan, Non Ramadhan, Puasa Syawal, Manfaat Puasa, Puasa untuk Kesehatan, Fenomona Biologis, Fenomena Puasa, Puasa di luar ramadhan, puasa Ramadhan, Pola makan, berat badan, Kegemukan, tekanan darah, kolesterol, trigliserida, gula darah, glukosa, lemak, obesitas
All Comments (0)